Ekstra Part 1

3.4K 168 28
                                    

Saat sedang santainya mereka di mansion Pradipta. Mereka di kagetkan dengan 2 orang tua paruh baya. Siapa lagi kalau bukan Gerald dan Amira.

"Mana tuan Wiliam, hm?"

Oh, nampaknya Queen melupakan 1 orang yang lebih berbahaya dari dirinya.

"Ada apa?" tanya Wiliam.

"Lebih baiknya kita makan dulu. Kalian belum makan kan semuanya?" tanya Adisha yang menengahi perdebatan yang akan tercipta.

Awalnya dia pun sedikit tidak setuju dengan usul Queen. Tapi mereka sudah berbicara kepada Queen di ruangan pribadi.

Dan ternyata itu hanyalah rencana Queen saja. Dia memang sudah memaafkan Wiliam dan istrinya.

Mereka pun mengangguk. Wili merasa dirinya terancam pun menunduk saja. Karena, bagaimana pun dirinya lah yang sudah berbuat salah.

Berani berbuat berani bertanggung jawab.

"Sudah, anda jangan merasa bersalah. Tapi anda memang harus mendapatkan sesuatu hadiah dari saya." ucap Gerald tersenyum tipis.

Lalu mereka pun mengikuti para cewe yang sudah duduk manis di meja makan.

Skip.

Mereka semua pun sudah makan. Kini hanya tinggal 2 pria di sebuah ruangan.

"Kamu tau apa kesalahanmu??" tanya Gerald.

Wiliam menundukkan kepalanya.

"Saya tahu." ucapnya.

"Saya tadinya ingin membunuhmu dan istrimu, tapi karena Queen meminta saya untuk memaafkan kalian, saya akan memaafkan kalian." ucap Gerald, membuat Wili tersenyum.

"Kamu jangan senang dulu. Saya minta kamu pergi jauh-jauh dari sini. Dan mulailah hidup baru." jelasnya.

"Dan berbahagialah." lanjutnya.

"Bagaimana? Saya hanya memberikan kalian 2 pilihan, 1 mati 2 hidup." ucap Gerald dengan tenang.

"Terimakasih Tuan sudah memaafkan keluarga saya, termasuk saya. Saya berjanji akan menjauh dari kalian semua, setelah ini saya akan pergi membawa keluarga saya." ucap Wili sambil memeluk kaki Geral, dengan mulut yang komat-kamit mengucapkan terimakasih.

"Sama-sama."

Lalu Gerald pun menarik tubuh Wili yang masih setia memeluk kakinya itu.

Kemudian menepuk pelan pundak Wili, dan berkata.

"Lagipula kita telah berdamai, dan saya juga gak merasa bersalah si karena telah membuat perusahaan milikmu bangkrut." ucap Gerald dengan tersenyum tipis.

"Iya, yang terpenting sekarang, saya ingin memulai hidup baru bersama istri dan putra saya." ucap Wili tersenyum, kemudian menyodorkan tangannya ke arah Gerald.

Di sambut dengan baik oleh Gerald sodoran tangan Wili. Kemudian mereka berdua pun turun ke lantai bawah. Saat sampai di lantai bawah atau bisa dikatakan lantai dasar.

Di sana, mereka semua sedang duduk di luar balkon ruang tamu. Dengan beralaskan tikar, ditemani beberapa kue, cemilan dan beberapa jenis minuman.

"Opaaa!!!!" teriak seorang gadis sambil melambai-lambaikan tangannya ke udara.

Geral tersenyum manis kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya melihat cucu kandungnya yang tidak ada perbedaannya dari dulu.

Geral yang melihat Wili masi terpaku pun menepuk pundak Wili, membuat sang empu tersentak.

"Ee--eh??"

"Kenapa?" tanya Gerald.

"Gak, kau tau, saya sejujurnya dari dulu menyayangi Queen. Tapi karena suatu alasan saya membenci dirinya. Saya tau saya salah. Dan sekarang saya menyesali akan hal itu." ucap Wili menatap Queen sendu.

QUEEN SECRET [END] || TAHAP REVISIWhere stories live. Discover now