57. Ending

4.7K 190 22
                                    

"mom." panggil Queen pas sudah sampai.

"Queen..."

Adisha langsung memeluk Queen, dia menangis.

"Sayang hiks-hiks, maafkan mommy." ucap Adisha, dia merasa bersalah dulu.

"Iya mom, gak papa kok, yang penting semua sudah jelas." ucap Queen sambil membalas pelukan mommynya itu.

Adisha mengangguk.

2 jam kemudian.

Lampu operasi pun padam. Semua harap cemas untuk mendengar kabar selanjutnya.

Ceklek.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya Aditya.

"Alhamdulillah, pasien sekarang sudah baik-baik saja. Beruntung tembakan itu mengenai rusuknya saja. Tidak sampai ke jantung. Bisa dikatakan meleset." jelas dokter itu.

Mereka semua menghembuskan napas lega.

"Syukurlah, apa kita bisa menjenguknya dok?" tanya Adisha.

"Bisa, tapi untuk sekarang, hanya bisa 2 orang saja. Karena pasien masih belum siuman karena dalam pengaruh obat tidur."

"Saya permisi, pak buk."

Mereka semua menganggukkkan kepalanya.

"Sayang." panggil Adisha kepada Queen.

"Ya, mom?" tanya Queen.

Adisha terdiam cukup lama, Queen yang tau gerak-gerik mommynya pun akhirnya membuka suara.

"Mommy sama daddy saja yang masuk, Queen sama yang lain ada sedikit urusan, sampaikan salam ku kepada kakak ya."

"Hati-hati Queen!!!" ucap mereka semua.

Queen menganggukkan kepalanya kemudian bergegas menuju ke luar rumah sakit, diikuti para temannya.

Sesampainya di dalam mobil.

"Queen, kamu mau kemana? Kenapa terburu-buru?" tanya Alvi.

"Markas."

Alvi yang melihat Queen yang dingin pun diam, dan tidak membuka suara. Karena dia tahu, Queen-nya sekarang sedikit berbeda dari dulu. Ya, seperti sekarang.

Queen menelpon seseorang dari HP nya.

"Bawa target sekarang. Ketempat biasa."

Tut.

"Kamu kenapa sih??" tanya Alvi.

"Hufttt kamu bisa gak sih jangan tanya dulu, aku marah loh ini." ucap Queen dengan wajah santai, tidak seperti tadi.

"Ya sudah sini, jangan marah-marah lagi. Bentar lagi kamu puas kok." ucap Alvi bersmirk sambil mengusap kepala Queen.

"Good boy." ucap Queen.

Dia pun merebahkan kepalanya di pangkuan Alvi, sedangkan Alvi dengan tangan sebelah menyetir sebelahnya mengusap kepala gadisnya.

Beberapa saat kemudian mobil mereka pun sampai di markas VBW. Semua anggota VBW, BW, BR hanya duduk di halaman belakang markas VBW.

"Kalian semua, bersenang-senanglah." ucap Queen tersenyum kepada rekannya.

Mungkin, sudah saatnya dia membuka lembaran baru hidupnya. Setelah membasmi bakteri yang satu itu.

"Al, kamu ikut aku ya, kita akan bersenang-senang juga." ucap Queen tersenyum. Senyum yang manis. Senyum yang menawan.

Alvi menganggukkan kepalanya. Kemudian tersenyum. Mereka berdua pun berjalan masuk ke dalam markas, bagian bawah. Bisa dikatakan ruang tanah.

QUEEN SECRET [END] || TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang