CHAPTER - 01

19K 3.1K 349
                                    

Hanya mampu duduk diam tertunduk ke bawah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hanya mampu duduk diam tertunduk ke bawah. Hanya ada keheningan di antara Jungkook dan Seohee. Banyak hal yang mengganggu pikiran mereka. Takut jelas ada. Terlebih mereka tidak tahu harus apa dan bagaimana. Tidak tahu jalan pulang, dan tidak tahu harus ke arah mana—yang tentunya akan membawa mereka ke tempat yang lebih aman.

Mereka tidak punya apa pun selain senter. Ponsel pun ada di tenda. Semua siswa sebelumnya memang dilarang untuk membawa ponsel oleh guru mereka. Mereka hanya di beri peta jalan dan juga senter. Bahkan kini Jungkook tidak tahu ia ada di mana, di arah apa, tidak tahu barat dan timur.

Posisi duduk Seohee dan Jungkook berjarak lima langkah. Mereka berjarak jauh. Jungkook duduk dengan punggung yang menyandar pada batang pohon besar yang lebat, kepalanya mendongak ke atas. Sementara untuk Seohee, dia memeluk lututnya kuat-kuat, menangis tanpa mengeluarkan suara.

Jam telah menunjukkan setengah sembilan malam. Mereka sudah cukup lama duduk di tempat tersebut. Satu pun, tak terlihat orang lain lagi yang berlalu lalang di sana. Mereka terjebak berdua di tengah hutan.

Sudah dapat tahu sebelumnya, kan? Jungkook itu benci gadis cengeng. Seohee cukup mengganggu Jungkook.

"Jangan bertindak bodoh. Sekarang bukan waktunya terus menangis." Jungkook berujar ketus.

Seohee menyeka air matanya. Seohee merasa kehilangan, ia juga takut. Maka dari itu menangis.

"Teman-temanku tiada, bagaimana bisa kau setenang itu?" Suaranya terdengar serak menahan tangis.

Jungkook bukannya tenang, justru dari lubuk hatinya yang paling dalam ia juga takut.

Jungkook menghela napas. Dia membuang muka tak mau menatap Seohee. Dampaknya Jungkook haus. Mau minum apa di tengah-tengah kesunyian seperti ini?

"Pelan-pelan kita mati bukan di tangan badut psikopat itu. Tapi mati kelaparan," gumam Jungkook.

Seohee meraba perutnya. Benar kata Jungkook. Seohee lapar. Dia belum makan sejak sore. Udara malam itu juga dingin, sangat menambah penderitaan dua orang tersebut.

"Ini gara-gara kau. Jika saja kau melihat petanya dengan benar, kita tidak akan ada di jalan yang salah!" Seohee menyalahkan Jungkook.

Jungkook melirik tajam. Jungkook tidak mengatakan apa pun. Ini bukan waktunya untuk bertengkar adu mulut.

Jungkook berdiri dari tempat duduknya dan pergi. Seohee segera menyusul Jungkook.

"Kenapa mengikutiku?" dingin Jungkook.

Seohee meneguk ludah. "Jangan tinggalkan aku sendiri. Aku takut."

"Berisik! Diam jika tidak mau jadi korban badut itu yang selanjutnya. Beruntung kau ku selamatkan. Jika tidak, mungkin kau tidak ada di sini bersamaku sekarang."

"Iya, iya, maaf," ujarnya lirih.

"Jangan bertindak bodoh. Gunakan otak dan pikiranmu sekarang. Yang berguna dikit, jangan hanya tahu menyusahkan orang lain!"

In Danger [TERBIT]Where stories live. Discover now