CHAPTER - 15

9.9K 2.3K 223
                                    

Badut tersebut menyeringai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Badut tersebut menyeringai. Rupanya Jungkook dan Seohee memang ingin bermain dengannya. Seperti bermain petak umpet mungkin.

Untuk mengakhiri permainan ini, sang badut akan membakar Jungkook dan Seohee hidup-hidup.

Untuk membakar Jungkook dan Seohee, tentunya ada hal yang perlu diperluka, seperti korek api. Badut itu pergi dari tempat tersebut untuk kembali ke tenda. Ada banyak hal yang bisa digunakan yang ada di tenda. Dia juga akan mengambil hal-hal yang dibutuhkan untuk membakar mereka. Jalan untuk kembali ke tenda hanya badut tersebut yang tahu.

Jungkook dan Seohee bersitatap. Tidak ada suara lagi yang terdengar. Seohee bicara dengan nada berbisik.

"Apa sudah bisa keluar? Lama-lama di sini sesak."

Jungkook mengangguk. Dia juga merasakan hal yang sama. Keduanya keluar secara hati-hati. Mereka melihat badut tersebut berjalan pergi dengan punggung yang mengecil, hingga menghilang dari pandangan mereka.

"Aneh rasanya dia pergi begitu saja tanpa kembali menghancurkan peti kotaknya. Kenapa dia pergi?" pikir Seohee.

"Dia itu licik dan pintar. Mungkin ada hal yang ingin dia lakukan, aku yakin dia akan kembali. Cepat ambil beberapa batu dan taruh ke dalam. Dia telah menipu kita beberapa kali, maka kini giliran kita yang menipunya."

Seohee mengangguk. Dia memungut beberapa batu di sekitarnya. Jungkook tidak bisa membantu banyak, bergerak pun susah.

"Tidak perlu, kau cukup diam saja." Seohee melarang Jungkook untuk ikut melakukannya.

Jungkook jadi tidak enak hati pada Seohee. "Maaf, aku jadi sangat merepotkanmu."

Selesai. Telah selesai Seohee lakukan. Seohee menghapus keringat di dahi menggunakan punggung tangannya. "Aku sama sekali tidak merasa di repotkan. Ayo pergi ke tempat lain. Takutnya badut itu kembali dan menemukan kita di sini."

Jungkook mengangguk. Jungkook berjalan di bantu oleh Seohee. Jungkook dituntun pelan-pelan. Sakit di kakinya tidaklah main-main, selain itu langkahnya begitu lambat.

Mereka berhenti saat cukup jauh telah berjalan. Seohee membantu Jungkook untuk duduk. Seohee pergi untuk mengambil kain dari robekan baju salah satu korban di sana. Seohee segera kembali untuk mengikat di bagian kaki Jungkook yang terluka.

Jungkook menggigit bibirnya kuat-kuat, mencoba sekuat mungkin menahan rasa sakit yang ia rasakan saat Seohee menyentuh lukanya secara langsung.

Seohee menatap Jungkook dengan tatapan sendu. Seohee menangis tanpa mengeluarkan suara. Seohee tahu Jungkook itu kesakitan, hanya saja tidak mau menunjukkan rasa sakitnya padanya. Seohee segera menyelesaikan pekerjaannya, dia mengikat kaki Jungkook yang terluka melalui kain pengganti perban.

"Aku tahu ini sakit, tidak perlu ditahan rasa sakitnya." Seohee berujar lirih.

"Tidak apa-apa. Lumayan, lah," kilahnya. "Bagaimana dengan luka di kepalamu?"

In Danger [TERBIT]Where stories live. Discover now