CHAPTER - 11

10.8K 2.1K 77
                                    

"Argh, sakit, sakit!" Taehyung meringis saat lukanya di sentuh oleh Seohee

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Argh, sakit, sakit!" Taehyung meringis saat lukanya di sentuh oleh Seohee. Sesekali Seohee meniup lukanya. Darah Taehyung tidak mau berhenti mengalir. Tiga-tiganya tidak tahu harus bagaimana. Wajah Taehyung juga memucat karena darah yang keluar.

"Sepertinya, kepalamu harus diikat dengan kain pengganti perban," kata Seohee.

"Dari mana dapat kain?"

"Dia serba bisa." Seohee menunjuk Jungkook menggunakan dagunya. "Hus, cari kain. Cepat!" titah Seohee. Dia mengusir Jungkook untuk cepat pergi.

"Kenapa harus aku." Jungkook membuang muka. Dia malas melakukannya.

"Lalu? Aku yang harus cari, begitu? Kenapa kau tidak mau mengalah pada gadis sepertiku."

Jungkook kesal, namun dia tahan. Dia pun berdiri dari tempat duduknya dan melangkah pergi. Namun sebelum melangkah lebar, Seohee menghentikan langkah Jungkook dengan berkata,

"Jangan jauh-jauh, cari di sekitar sini saja."

"Jujur saja padaku. Aku menghilang, kalian pasti akan senang, kan?" tuduh Jungkook.

Seohee menggeleng menyangkal. "Tidak, bukan begitu maksudnya. Intinya aku tidak mau kehilangan kalian. Kau jangan pergi jauh-jauh, dan kau, Taehyung—jangan sakit-sakit lagi. Aku rasanya mau menangis. Tapi ada yang bilang jika aku nangis katanya jelek." Seohee menggigit bibir, dia menahan diri untuk tidak terisak. Ucapan Jungkook yang menjadi penyebabnya. Seohee ingat apa yang Jungkook katakan padanya. Sekuat mungkin Seohee selalu berusaha untuk tetap kuat, tak perlu ada yang ditangisi lagi.

Apa-apaan Seohee ini, Jungkook rasanya mau tertawa. Jungkook tahu jika dirinya yang Seohee maksud.

Bukan jelek, tetap cantik. Hanya saja Jungkook tidak mau melihat Seohee menangis dalam keadaan apa pun.

"Kata siapa jelek? Yang mengatakan hal itu tidak salah lagi penglihatannya bermasalah." Taehyung mencoba membela Seohee.

Seohee melirik Jungkook. Jungkook langsung membuang muka tak mau ketahuan sedang memperhatikannya.

"Kenapa masih berdiri di sana? Kapan mau mencari kainnya?" tegur Seohee.

"Iya, iya. Sabar sebentar!" Kemudian Jungkook pergi. Dia mencari kain yang Seohee butuhkan di daerah sekitar. Jungkook tidak pergi terlalu jauh. Dia mengikuti apa yang Seohee katakan padanya.

"Sakit, ya?" tanya Seohee pada Taehyung.

"Lumayan."

Seohee mengambil permen di dalam tas selempangnya. Dia membuka bungkus permennya sebelum diberikan pada Taehyung. "Tidak ada makanan yang lain, hanya ada permen. Makan apa adanya saja, ya."

Taehyung berdeham pelan. "Terima kasih."

Seohee mengangguk. Dia meraih tangan Taehyung, menggosoknya, sesekali juga ditiup untuk diberikan kehangatan. Ada keheningan lama di antara mereka. Taehyung hanya mampu memperhatikan Seohee dalam diam. Jika diingat-ingat, mereka tidak terlalu dekat di sekolah. Mereka mungkin berada di kelas yang sama, namun hubungan tidak sampai sedekat ini. Mereka bicara jika ada perlunya saja.

In Danger [TERBIT]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon