CHAPTER - 04

13.2K 2.3K 216
                                    

"Badut psikopat? Serius? Yang benar saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Badut psikopat? Serius? Yang benar saja." Jiheon tak dapat percaya apa yang malam ini ia alami bersama Jungkook, Seohee, dan Taehyung. Mereka kini duduk di tempat yang sama, berdekatan untuk saling melindungi.

"Tidak ada yang bercanda sejak awal—argh, sakit." Seohee meringis saat Taehyung menyentuh tangannya. Tepat di tangan yang telah di injak kuat tadi oleh sang badut. Tangannya tidak luka parah, hanya lecet, namun sakit. Taehyung pijat tangan Seohee pelan-pelan.

"Ahh, aku mau pulang!!" Jiheon merengek.

"Semuanya juga mau pulang, bukan hanya kau saja," kata Taehyung. "Masih sakit?" tanya Taehyung pada Seohee.

Seohee mengangguk.

"Ck, lemah!" Jungkook menyindir. Dia muak melihat hal-hal seperti ini. Bisa-bisanya di tengah hutan masih sempat bermesraan.

Seohee menoleh menatap Jungkook yang duduk di sebelah kirinya. Seohee cemberut. Jungkook yang labil. Seohee ingat betul bagaimana Jungkook mengatakan bahwa Seohee tidak selemah itu. Buktinya sekarang Seohee bebas dari badut psikopat tadi.

Taehyung membuat Seohee kembali menoleh padanya. Taehyung tahu Jungkook memang seperti itu. Dingin, kaku, ucapannya bisa menyakitkan hati.

"Tidak usah didengarkan."

Seohee mengangguk.

"Apa kalian yakin masih ada yang hidup selain kita?" kata Jiheon.

"Jimin mungkin?" tebak Taehyung.

"Sudah tiada. Kami melihatnya tadi," ucap Jungkook.

"Karena badut itu?!" kaget Taehyung.

Jungkook berdeham pelan sebagai jawabannya. "Hm."

"Bagaimana pembunuhannya?" Pertanyaan tersebut spontan keluar dari mulut Taehyung.

"Dipukul, kepala hancur tak karuan, darah di mana-mana. Saat aku melihatnya Jimin Hyung sudah tidak bergerak. Aku yakin dia mati di pukulan kedua. Namun pelakunya memukul kepalanya terus berulang-ulang dalam tempo yang cepat. Dari ujung kepala sampai kaki dimandikan darah." Jungkook bercerita. Seohee pusing jika mengingat hal itu. Apa yang Jungkook lihat juga di lihat oleh Seohee.

Taehyung meneguk ludah. Cerita singkat yang mampu membuat Taehyung merinding bukan main. Dia bersyukur masih diberi kesempatan hidup sekarang. Entahlah nanti, tidak ada yang tahu siapa yang selanjutnya dari mereka berempat akan menjadi korban.

"Huekk!" Jiheon ingin muntah, namun muntah yang tertahan. Dia membayangkan saja tidak sanggup. Dan Jungkook bisa-bisanya bercerita setenang itu dengan wajah datar dan kakunya.

"Kau sendiri bagaimana? Kenapa bisa dikejar?" tanya Jungkook.

"Saat aku berjalan secara terpisah dengan Lee Jiheon, aku melihat beberapa mayat dari teman kelasku dan juga Kim Ssaem. Beliau juga di bunuh. Entah datangnya dari mana, badut itu keluar dengan kapak penuh darah. Aku yakin jika badut itu bukan badut sembarangan. Maka aku langsung lari, kemudian dia mengajarku. Aku semakin yakin jika dia akan membunuhku. Untungnya, aku bertemu kalian. Setidaknya aku berpetualang di tengah hutan tidak sendiri."

In Danger [TERBIT]Where stories live. Discover now