CHAPTER - 06

12.3K 2.1K 249
                                    

Untuk kesekian kalinya, mereka hanya mampu duduk terdiam di tempat yang sama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Untuk kesekian kalinya, mereka hanya mampu duduk terdiam di tempat yang sama. Pikiran semakin kacau, kepala semakin berat dan berdenyut sakit. Secara mental dan emosional mereka sudah tidak kuat. Di usia tujuh belas tahun dan delapan belas tahunnya mereka mengalami hal sulit yang seharusnya tidak mereka dapatkan.

Mereka kembali membagi roti yang tersisa. Bagian yang sedikit pada setiap orangnya. Jiheon menatap sendu roti yang ia pegang. Rasanya Jiheon ingin menangis sekuat mungkin. Mendadak dia hidup susah yang hanya makan roti sedikit di setiap jamnya.

Taehyung makan apa adanya. Dia menghela napas dengan punggung yang menyandar pada pohon. Taehyung banyak-banyak bersyukur sekarang. Dia masih hidup, dia dapat makan walaupun sedikit, dia terjebak tidak sendiri untuk bertahan hidup.

Seohee menoleh menatap Jungkook yang duduk di sebelahnya. Jungkook sedari tadi diam sejak kejadian sebelumnya, sejak di mana Jungkook memukul kepala gurunya sendiri yang ia duga adalah badut psikopat, namun nyatanya bukan.

Diam, mengeluh, dan berandai-andai saja tidak akan membuahkan hasil apa pun untuk mereka.

Kepala Jungkook kini bersandar pada bahu Seohee secara tidak sengaja. Sesaat Jungkook memejamkan matanya. Jungkook cukup dihantui rasa bersalah walaupun Seohee, Taehyung, dan Jiheon telah berkata jika Jungkook bukanlah pembunuh. Kim Ssaem memang sudah tiada. Jungkook hanya memukul orang yang memang sudah mati, bukan orang yang masih bernyawa.

Jadi, apa Jungkook adalah pembunuh?

"Ekhem." Seohee berdeham pelan mencoba untuk menyadarkan Jungkook.

Jungkook membuka kedua matanya. Dia kembali duduk dengan benar. "Maaf."

"Tidak apa-apa, bukan begitu maksudku." Ya, memang bukan itu maksudnya. Seohee tidak masalah jika bahunya menjadi sandaran nyaman bagi Jungkook. Seohee hanya ingin memberikan roti bagiannya pada Jungkook.

"Untukmu."

Jungkook diam untuk beberapa saat, hanya menatap lama potongan roti kecil bagian Seohee yang ingin diberikan padanya.

Pada akhirnya Jungkook menggeleng. Dia tidak mau mengambil bagian Seohee.

"Untukku saja jika kalian tidak mau," celetuk Jiheon.

"Tapi ingin aku berikan pad---"

"Sudah habis!" Jungkook akhirnya makan dari roti yang ada di tangan Seohee, daripada kedua gadis itu berdebat panjang hanya karena sebuah roti yang padahal hanyalah sedikit.

Seohee kaget, namun juga senang. Seohee mengulas senyum.

"Haus. Apa tidak ada air apa pun di sini? Ya Tuhan, tolong datangkan hujan agar kami dapat minum air hujan. Tidak masalah yang penting minum," ujar Jiheon.

Taehyung tidak setuju. "Jangan. Jangan hujan. Nanti tambah dingin, kita basah kuyup semuanya. Jalanan becek dan licin, maka kita akan jatuh tak mudah lari untuk menghindari badut itu. Kau mau, huh?!"

In Danger [TERBIT]Where stories live. Discover now