CHAPTER - 19

10.6K 2.1K 547
                                    

"Hai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hai."

Sumpah demi apa pun, ini adalah hal yang kurang masuk akal, hal yang begitu mengejutkan dan membingungkan untuk Jungkook. Jungkook berdiri untuk berhadapan secara langsung dengan 'dia'.

Jungkook meneguk ludah secara hati-hati. Keringat dingin mulai membasahi seluruh tubuhnya. Jungkook tidak mungkin salah lihat, tidak mungkin mengkhayal yang tidak-tidak, atau bahkan bermimpi. Semua apa yang ia alami dan ia lihat adalah sebuah kenyataan.

'Dia' tersenyum. Terdapat dua koper yang ia bawa saat berhadapan dengan Jungkook.

"Bukannya kau sudah---" Jungkook tidak dapat melanjutkan. Dia shock, hingga rasanya setiap kata menghilang dari otaknya.

Orang yang sudah mati, tidak mungkin hidup lagi, kan? Namun kini yang terlihat, Ryu Jimin berdiri langsung di hadapan Jungkook dalam keadaan hidup.

Ya, Ryu Jimin.

Jimin terluka di bagian kepala, pergelangan tangan, bahu, dan kaki. Jungkook ingat betul jika posisi luka tersebut mirip dengan badut psikopat. Namun Jimin berdiri di hadapan Jungkook dengan berpakaian normal dan biasa.

Jimin berjalan dengan kaki pincangnya untuk lebih mendekat pada Jungkook.

"Ingat dua koper ini?" katanya seraya menunjukkan dua koper yang ia bawa. Satu berwarna biru pekat, satunya berwarna hitam.

Tentu Jungkook ingat. Koper tersebut adalah koper yang sama saat semua siswa berkumpul di lapangan sebelum berangkat.

Flashback On.

"Kau mau ke mana? Pindahan?" kata Jungkook.

Jimin menatap kedua kopernya. "Dengar, dua koper ini bukan milikku. Ini punyaku—" Jimin menunjuk koper berwarna biru pekat. "—ini punya Choi Taehyung." Jimin menunjuk koper yang lainnya. Yang memiliki warna hitam.

Flashback off.

Jungkook mundur saat Jimin maju. Jimin menyadari hal itu ketika Jungkook semakin menjauhinya.

"I-iya. Yang biru milikmu, yang hitam milik Taehyung-ie."

Jimin mengangguk untuk beberapa kali. Dia membuka kedua koper tersebut. Di dalam koper berwarna hitam, terdapat kostum badut penuh darah di dalamnya. Di dalam koper berwarna biru pekat, ada banyak senjata yang digunakan oleh badut psikopat untuk membunuh.

"Tara! Kau suka yang mana?" Jimin menunjuk beberapa senjata yang ia punya.

"Gila!" Jungkook spontan mengumpat. Dapat Jungkook simpulkan siapa pelakunya.

Ryu Jimin? Yeah, memang dia. Jimin adalah badut psikopat itu. Jimin tidak tewas, ataupun dipukul oleh sebuah kapak. Seohee salah lihat. Waktu pembunuhan pertama yang dilakukan, itu adalah siswa yang lain yang diduga Jimin. Seohee langsung menyimpulkan jika yang tiada adalah Jimin melalui pakaian yang digunakan dan juga gelang yang Seohee berikan pada Jimin. Sebab sebelum semua berpencar untuk menjalankan misi mereka, Seohee dan Jimin sempat bertemu berdua. Namun itu adalah rencana Jimin. Dia memberikan pakaiannya pada siswa lain agar diduga sudah mati. Maka dari itu kepala sang korban dipukul menggunakan kapak sampai hancur agar tak dapat dikenali.

In Danger [TERBIT]Where stories live. Discover now