Prolog

22.5K 630 34
                                    

Spin-off by Bittersweet.
Bisa dibaca terpisah.

Keep enjoying


Jangan lupa masukan cerita ini ke reading list/library kalian.

-oOo-

PROLOG

-oOo-

"Aku hanya butuh kesempatan. Saat itu terjadi aku yakin bisa meluluhkanmu, cepat atau lambat."

🥀🥀🥀

Alya tak mudah jatuh cinta. Selama ia hidup baru satu kali ia jatuh cinta, walau ujungnya harus kandas. Meski banyak orang yang menyatakan perasaannya, tapi Alya tak pernah menerima siapa pun lagi. Banyak juga yang membuatnya tertarik, tapi tak pernah sampai tahap membuatnya jatuh hati. Bukan ketertarikan seperti itu yang Alya mau. Alya menginginkan seseorang yang saking ia menyukainya ia tak akan segan menyatakan perasannya.

Lalu kemudian dia bertemu Rama.

Alya tak pernah percaya pada cinta pandangan pertama. Ia yakin kesan pertama yang dirasakan itu hanya ketertarikan biasa tapi diiming-imingi dengan sebutan cinta pandangan pertama. Menurutnya itu omong kosong.

Namun, Alya salah. Pada pertemuan pertama mereka, Rama justru langsung membuatnya merasakan keduanya. Tertarik dan jatuh hati. Dan karena keyakinan itulah, saat ini Alya bisa berani menegakkan tubuh di depan Rama untuk mengungkapkan perasannya tersebut.

"Gue cinta sama lo, Ram. Mau jadi pacar gue?"

Rama terlihat terkejut bukan main saat itu. Namun, Alya tak gentar sama sekali.

"Kenapa?" Pemuda yang berdiri di depannya itu berkata pelan. "Kenapa lo cinta sama gue?"

Alya tersenyum. "Gue juga bingung. Yang gue yakin cuma gue sesuka itu sama lo dan gue pengen sama lo. Gue serius soal itu. Jadi gimana? Lo mau jadi pacar gue?" katanya seperti mendesak.

Rama menelan ludah. Masih tak menyangka akan mendengar pernyataan cinta dari Alya, yang notabenenya merupakan salah satu cewek populer di kampus. "Maaf, tapi gue ... suka sama orang lain."

"Gue tau."

"Eh?"

"Lo suka temen lo sendiri kan? Tapi bukannya lo juga berniat mau lupain perasaan lo itu? Lo gak mau kan rusak pertemanan kalian?"

Katakanlah Alya mengemis cinta pada Rama saat ini. Lalu apa salahnya? Walaupun dia tahu jika Rama menaruh rasa terhadap temannya sendiri, tapi selagi Rama tak punya hubungan dengan siapa pun Alya tak akan menyerah begitu saja. Alya selalu yakin kalau dia akan bisa meluluhkan Rama, apabila dia menerimanya sekarang.

"Gue bisa tahan ini."

"Tapi gue gak bisa tahan perasaan gue ini." Alya menyambar. Wajahnya begitu tenang meredam debaran jantungnya yang kini berdetak kencang. "Kasih gue kesempatan. Gue pasti akan buat lo lupain dia, gue yakin."

Rama menghela napas pelan. "Apa lo kira bakal semudah itu? Lo pasti bakal sakit hati."

Alya tersenyum sambil menatap tepat manik mata coklat kehitaman milik Rama seolah sedang mengirim sinyal untuk menyakinkannya.

Second Lead (Toxic) ✓Where stories live. Discover now