fingertip(2)

384 60 5
                                    






"Kopinya bos."


"Terimakasih, ya chanhee-"


Terputus suara sangyeon saat chanhee sudah kembali ke ruangannya sendiri secepat kilat. Sejak pagi begitu


Biasanya mereka akan makan siang bersama, beberapa hari ini chanhee selalu duluan tanpa menawarinya.


Sepertinya ada sesuatu saat malam ia mabuk. Tapi chanhee enggan menjelaskan dan menghindar.


Yang ia ingat sang sekretaris membopongnya dan membawa pulang. Bahkan difikirannya ia dimobil, setelahnya buram.













"Jangan menghindar, jangan bohong kamu"


Chanhee merasa lidahnya kelu, menurut saja saat bahunya didorong kemudian ia duduk di kursi depan mobil sangyeon.


"Jadi, apa sesuatu terjadi saat malam setelah pesta kemarin?"


Sangyeon menghela nafas saat chanhee malah fokus mengamati seorang anak kecil yang tengah membeli eskrim.


"Chanhee, jawab saya"


"Kita having sex"


Mata sangyeon membola, ia menyandarkan punggungnya. Tiba-tiba kepalanya pening.


"Tenang pak, saya nggapapa. Saya menerima malam itu"


"Kamu nggak ngelawan karena nggak mampu. Pasti saya kasar sama kamu"


"Sudahlah, bos. Saya gapapa"


"Nggak bisa gitu"


"Ya terus gimana? Nikah?"


"Y-ya nggak gitu"


"Yakan? Yaudah anggep aja kecelakaan"


"Chanhee."


"Terus mau bos apa?!"


Sangyeon tersentak, chanhee memerah matanya menatapnya tajam, bahu sempit itu naik turun menetralkan emosi.


"Kita pacaran dulu"


"Cih, mana bisa begitu. Kita nggak ada perasaan"


"Yakan tinggal mulai pendekatan, cantik"


Wajah chanhee makin merona, tadinya karen marah, sekarang karena salah tingkah.


"How about car sex?"


"Bos-mmphh"




.


End

End

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bloom Bloom • SangnewWhere stories live. Discover now