03. Perkenalkan

307 25 0
                                    

Hell-o! Calĺ Me Kak Bi:) Selalu Dukung Ceritaku Dengan Cara Vote, Komen dan Share cerita ini bila kalian Suka;) Jangan Lupa Follow Akunku Juga Ya! Makasih🙏
.
.
.
Ada yang masih setia nungguin cerita ini?

[Milik_Zian]

"Buna! Liat Headband hitam milik Zian ngak?!" Pagi hari dimulai dengan teriakan melengking milik Zian, anak itu tak pernah tenang selalu membuat heboh dengan tingkahnya yang selalu membuat naik darah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Buna! Liat Headband hitam milik Zian ngak?!" Pagi hari dimulai dengan teriakan melengking milik Zian, anak itu tak pernah tenang selalu membuat heboh dengan tingkahnya yang selalu membuat naik darah.

"Ck! Anak mu tuh!" decak Nadira sambil menyampulkan dasi milik Zean, Zean hanya tersenyum mendengar ucapan itu, dia semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Nadira.

Zian adalah copas dirinya dari wajah, bentuk tubuh dan juga sikapnya kecuali sifat jailnya ya, karena bapak yang satu ini tuh dingin sedangkan anaknya jailnya minta ampun jadi beda jauh gusy, tapi walaupun begitu Zean tetap sayang kok sama Zian ya maklumlah Zian 'kan anak laki atu-atunya jadi dia spesial.

"Buna ih! Kok gak jawab Zian!" Sudah menjadi kebiasaan kalau Zian akan berdiri di depan pintu kamar Zean dan Nadira, ngomel-ngomel tak jelas karena sang Buna tak menjawab panggilan darinya.

"Buna itu istri Papa, yang harus ngelayani Papa bukan kamu." Zian cemberut mendengar itu, sejak kapan ada peraturan seperti itu buat Zian kesal saja.

"Mana ada kayak gitu?!" Zian masih menatap kesal ke arah dua orang yang masih sama berpelukan itu, Nadira sudah memutar mata melihat suami dan anaknya cekcok lagi.

"Adalah, mangkanya cari istri."

Puk!

"Aws, sakit yang!" Zean kesakitan sedangkan Zian tertawa lebar, siapa sih yang gak senang bila melihat musuhmu harus dipukul orang, Zean menatap horor ke arah Zian yang masih saja tertawa, buru-buru anak itu turun menuju meja makan dengan masih tawa lebarnya.

"Eh ada si twin's, lah enggak deng cuman atu! Mana si Devin?" tanya Zian saat melihat Devina Alea Bagaskara sepupunya yang dari Diva adiknya Zean, Denvina itu kembar lebih tepatnya kembar pengantin nama kembarannya Devin Aron Bagaskara, Devin dan Devina selalu memganggap Zian adik dan sok tua kalau lagi berkumpul tapi Zian tak setuju karena katanya mereka lahir cuman beda bebera bulan jadi enggak mau manggil kakak.

"Kak Devin pergi duluan ke sekolah, gue ditinggal jadi gue mau berangkat sama lo." Zian mendengus mendengar itu sudah jadi kebiasaan bagi Devina yang selalu menjadikannya tukang ojek dadakan, karena itu kadang Zian kesal karena anak sekolah banyak yang mengira mereka pacaran karena kemana-mana selalu bersama.

Muka yang tadinya masam karena kedatangan Devina lansung cerah saat melihat Asya pacar pertamanya, menurut Zian aja sih padahal mah bukan masak Asya yang masih berumur tiga tahun jadi pacarnya.

"Asyang! Pagi-pagi kok udah ada di sini nungguin A'a ya." Lagi Asya hanya melirik sebentar pada Zian dan kembali sibuk dengan sarapannya, tadi pagi Asya dititipkan pada Nadira karena orang tuanya sedang ada pekerjaan karena Asya sekelas sama Zea jadi Nadira terima-terima saja.

Milik Zian[✔]Where stories live. Discover now