Milik Zian[✔]

25. Note Book gambar Minion'S

Hell-O! Call Me Kak Bi😈 Slalu Dukung Ceritaku Dengan Cara Vote, Komen Dan Follow Akun:) Makasih, Slm Mns♡
.
.
.
Tandai Typo🐾
🍒
Spam Emot 😈 Biar Kak Bi Semangat Dan Cepet Up!
(Minimal satu orang lima emot)

[Milik_Zian]

Malam itu rasanya terasa sepi, ah tidak-tidak rasanya masih sama selama seminggu terakhir.

Sepi, tak ada yang mengganggunya dengan chat-chat aneh dari orang aneh pula, tapi sayangnya saat pesan itu masuk ada sensasi senang yang didapat.

Mendebar entah karena apa, dalam seminggu terakhir bisa dihitung oleh jari, berapa kali orang bernama Albaretha Zian Alexander mengirimnya pesan.

Seharusnya dia tak merasa kesepian, kalau saja pikirannya terus tertanam dengan kenyataan 'Memangnya dia siapa? Harus banget ya dipikirin?'  Namun pada akhirnya pikirannya berkelana sendiri untuk mengingat cowok tengil bin tengik itu.

Secara berulang dia mengecek ponselnya hanya untuk melihat apakah yang rindu sedang on atau tidak.

Rindu? Ah mana ada, tidak mungkin Zoe rindu dengannya sangat tidak mungkin, hanya saja dia merasa menoton selama seminggu terakhir.

Tapi kalau ditetelusuri lagi, seharusnya Zoe tidak harus memikirkannya, kalau saja dia masih ingat bahwa dia punya pacar yang selalu ada untuknya, tapi parahnya ada rasa kecewa saat bukan laki-laki yang diharapkan itu menelfonnya.

Ah kenapa ini, seharusnya hatinya berdebar saat ponselnya berdering dan tertera sang pujaan hati, ada rasa senang sekaligus malu bukan malah kecewa karena bukan cowok lain yang menelfon.

"Halo, lagi apa sayang?"

Seharusnya ada senyum malu yang merekah dibibirnya, bukan malah hanya perasaan biasa aja, tidak! Seharusnya tidak begitu.

"Udah makan belum?"

Ini lagi, kenapa rasanya dia bosan dengan kalimat itu, kenapa dia ingin sekali mendengar kalimat lain, yang biasanya orang aneh yang bertanya seperti ini. "Ey, cacing peliharaan lo udah dikasih jatah makan belom? Belom? Ya ampun tega bener lo, mumpung gue lagi baik nih ya, gue kirim jatah makanan buat mereka."

Itu kata cowok aneh yang awal-awal bahas begituan Zoe merasa aneh sendiri, cowok itu terlalu basa-basi menurutnya, tapi sialnya secara perlahan Zoe dibuat suka dan rindu saat pertanyaan random itu tidak ada untuk malam ini.

Sampai telfon berakhir pun rasanya Zoe biasa saja, berbeda saat dengan cowok tengil yang dia rindu sekarang, coba kita pikirkan lagi memang sejak kapan cowok itu berkelana lebih jauh dalam pikirannya?