4

6.7K 523 19
                                    

NIH SEDIKIT PART UNTUK MENAHAN RASA PENASARAN KALIAN KEPADA MANJA NYA SEORANG CHIKA KEPADA PACARNYA ARAN...


















Pukul sudah menunjukkan jam 9 malam. Tampak seorang gadis yang sedang kesusahan untuk tertidur pulas.

"Aran, kenapa ga datang, Chika ngantuk"ucapnya, matanya mulai berkaca-kaca.

Ia pun berusaha memejamkan matanya kembali, untuk bisa tertidur. Namun nihil, ia tetap tidak dapat tertidur tanpa pelukan dan elusan dari Aran.

"Hhuuaaa... Aran mau peluk"tangis Chika, karena laki laki itu tak kunjung datang.

Tak berapa lama, datang lah Aya, mamahnya Chika. Ia mendengar kalau putrinya itu menangis.

"Sayang kenapa nangis?"ucap Aya mengelus rambut Chika.
"Hiks Aran ga sayang sama Chika hiks"
"Siapa bilang Aran ga sayang Chika?"Tanya Aya.
"Buktinya Aran ga datang buat bobo'in Chika"ucap Chika memanyunkan bibirnya.

"Mungkin Aran ada urusan, jadi dia ga datang kesini"jelas Aya, tapi Chika tetap merengek minta Aran untuk datang.

Aya hanya menghela nafasnya, melihat putrinya sangat manja kepada pacarnya itu.

"Iya iya, jangan nangis, mamah telfon Aran ya, buat datang ke sini"Chika mengangguk antusias. Ia benar benar membutuhkan pelukan laki laki itu.

"Halo mah ada apa?"

"Bisa ke rumah ran?"

"Kenapa mah?"

"Chika ga bisa tidur tanpa kamu katanya, sampai nangis tuh dia"

"Hahaha gemes banget, ya udah bentar lagi Aran datang ke rumah"

"Cepetan ya ran"

"Iya mah"

Tut Tut~~~

Panggilan itu terputus, Aya melihat putrinya yang sedang melamun, menatap kosong ke arah depan, seperti tidak ada gairah untuk hidup.

"Sayang, bentar lagi Aran datang, kamu sabar ya nunggunya"Chika mengangguk, tak ada satu patah kata pun yang ia lontarkan.

Ia hanya ingin Aran, cuman Aran, udah itu aja, ga mau yang lain.




*************




"Kali ini lu selamat sama gw! Kalau bukan karena camer gw nelpon, lu dah mati di tangan gw"ucap seorang laki laki siapa lagi kalau bukan Aran.

Aran mendekati laki laki tersebut, lalu mencengkeram dagunya hingga laki laki itu merintih kesakitan.

"Sekali lagi lu sentuh pacar gw, gw pastikan batu nisan tertulis nama lu"ucap Aran melepas cengkeraman tangannya dengan kasar.

"Cabut"ucap Aran kepada para bodyguard nya.

Aran pun pergi dari tempat itu, meninggalkan laki laki yang sudah babak belur karena dirinya.



*************



Aran membuka pintu kamar Chika secara perlahan. Terlihat gadis itu yang selalu saja mengganti posisi tidurnya agar terlihat nyaman.

"Sayang"panggil Aran memastikan kalau Chika belum tertidur.

Chika yang mendengar suara itu, ia langsung berlari, dan dengan sigap Aran menangkap tubuh mungil milik Chika.

Ia menggendong Chika ala koala, mengelus punggung Chika agar gadisnya itu tertidur.

Chika meletakan kepalanya di tengkuk leher Aran, mendusel mencari kenyamanan di sana.

"Aran jahat"ucap Chika pelan, tapi masih bisa terdengar oleh Aran.

"Maaf ya sayang, aku telat datang, sekarang tidur ya"Aran mengelus punggung Chika, sambil menimang ala menidurkan anak bayi.

10 menit berlalu, kini Chika sudah tertidur pulas. Terlihat dari dengkuran nafas Chika yang sangat teratur.

Aran berjalan menuju kasur Chika, meletakkan tubuh gadisnya itu secara perlahan agar tidurnya tidak terusik.

"Sssstttt..."Aran mengelus punggung Chika lagi, saat gadisnya itu merasa terusik.

Ia menidurkan dirinya di samping Chika. Memeluk erat tubuh mungil Chika. Ia mencium bibir pink Chika. Menatap polos wajah gadisnya saat sedang tertidur.

"Kamu milik ku, dan akan selalu jadi milikku, gak ada yang boleh milikin kamu selain aku. Jika ada yang mau miliki kamu, maka dia sudah siap aku cabut nyawanya"ucap Aran mengelus pipi chubby Chika.

Aran mengecup kening dan kedua mata Chika.

"Good night dear, I will always take care of you"gumamnya.

























TBC...

Posesif Aran [Telah Terbit]Where stories live. Discover now