43

2.6K 275 16
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI NGAB!



















Ke esok paginya, Mirza dan Chika pergi ke rumah Aran. Mereka berdua di minta Aran untuk mengantarkannya ke pelabuhan. Kini Mirza dan Chika sudah sampai di rumah mewah milik Aran. Terlihat Aran yang sudah menunggu di depan rumahnya dengan satu koper di samping pria itu.

"Aran..."panggil Chika, berlari keluar dari mobilnya. Chika memeluk erat tubuh Aran. Aran mengelus punggung gadisnya itu, lalu ia mengecup kening Chika.

"Aran beneran ga bakalan lama-lama kan di sana?"

"Iya, Aran ga bakalan lama kok di sana"

"Yuk berangkat, sejam lagi kapal lo bakalan jalan"ucap Mirza melirik jam tangannya.

Aran menggandeng tangan Chika, membawa gadisnya menuju mobil Mirza.

"Ini ceritanya gw yang jadi supir lu!"gerutu Mirza, melihat Aran dan Chika duduk di belakang.

"Jalan aja kali, banyak omong!"ketus Aran.

Mirza mendengus kesal, ia mulai menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Aran.

Di perjalanan, Chika terus memeluk erat tubuh Aran, seakan tak rela melepaskan pria itu pergi, walau sebentar saja.

Tak berapa lama, Aran sampai di pelabuhan. Aran melirik ke arah jam tangannya yang 15 menit lagi kapal pesiar perusahaan CVO akan berangkat.

"Kalau gitu, gw langsung naik ke kapalnya deh, gw harus pergi sekarang"ucap Aran melihat ke arah kapal pesiar yang sudah di masuki oleh beberapa orang dari perusahaan lain.

"Aran jangan pergi"ucap Chika memeluk Aran.

"Cuman sebentar sayang, Minggu depan Aran pulang kok"

"Udah lah Chik, biarin aja Aran pergi, ga usah manja"omel Mirza.

"Sssstttt, opung diem aja deh!"ketus Chika dalam pelukan Aran.

"Apa lo bilang, he! Kakak lo ini masih muda, enak aja di bilang opung!"ketus Mirza

"Udah jangan berantem, Mirza, gw titip Chika ya"pamit Aran.

"Iya iya, udah Sono lu pergi"usir Mirza.

Aran melepaskan pelukan Chika dari tubuhnya. Ia menatap wajah polos gadisnya itu, Aran mencium pipi chubby milik Chika. Lalu Aran pergi meninggalkan Mirza dan Chika.

"Aran..."lirih Chika, melihat Aran yang sudah memasuki kapalnya.

"Udah kagak usah nangis, cengeng amat lu"cibir Mirza.

Chika memanyunkan bibirnya matanya mulai berkaca-kaca."hiks Chika mau ikut Aran hiks!"

Mirza menggaruk tengkuknya. Lalu dengan tiba-tiba Mirza menggendong Chika ala karung.

"Hhuuaaa Aran hiks mau ikut"tangis Chika, memberontak memukuli punggung Mirza.


***

Sudah 3 jam setelah keberangkatan Aran dari Indonesia ke Korea. Kini Aran tengah duduk bersantai sambil membaca buku yang ia bawa. Seketika ada pelayanan yang berlari ke arah maskapai. Hal itu membuat seluruh penumpang kapal pesiar tersebut merasa bingung, termasuk juga Aran.

"Sekarang, apa lagi yang akan terjadi?"gumam Aran sangat pelan.

Aran merasakan kapal pesiarnya menjadi sedikit miring ke belakang. Aran berusaha untuk tetap tenang dan berfikir positif bahwa tidak akan terjadi apa-apa dengannya.

Setelah itu, terdengar suara alaram kapal yang membuat Aran dan dan seluruh penumpang menjadi panik.

Aran melihat seluruh kru dan awak kapal yang berlari menuju lantai atas kapal pesiar tersebut.

Posesif Aran [Telah Terbit]Where stories live. Discover now