8

5.9K 528 37
                                    

WOY!

AKU KEMBALI🤣


ANJIR JANGAN GILAK!!
























"Dia, pemilik hati gw!"ucap Aran penuh penekanan.

Fiony terkekeh mendengar ucapan Aran."kamu kok jadi seleranya sama bocil kayak dia sih?"

"He!! Sekali lagi lu bilang saudara gw bocil lagi, gw timpuk lu pakai bh emak lu!!"ucap Mirza.

Aran menatap Mirza tajam, kenapa sahabatnya ini tidak bisa memakai bahasa yang baik saat ada gadisnya itu.

"Oh, jadi bocil ingusan ini saudara lu za... Kok bisa ya Aran suka sama saudara lu ini"ucap fiony remeh.

"Lu!!"ucap Mirza ingin menampar mulut fiony namun di tahan oleh Zee dan Arya.

"Udah! Jangan dengerin omongan nenek lampir"ucap Aran menggendong Chika ala koala, kalau berjalan ke arah kantin di ikuti oleh Mirza Zee, dan Arya.

Fiony menggerutu kesal."ih!! Awas aja lu bocil!!"




************






Aran menyuapi Chika dengan telaten, Eli yang melihat itu tampak sedih karena dia sudah sangat berharap untuk bisa menjadi pacarnya si pangeran sekolah.

"Ga nyangka, my baby Aran ternyata pacarnya Chika, hiks"ucap Eli menangis.

Dey mengusap punggung Eli."yang sabar ya mbak"

Zee mengusap dadanya sabar untuk melihat ke uwuan Aran dan Chika.

"WOY! Bisa ga sih jangan buat para jomblo itu panas!"kata Arya.

"Kakak mau pacar?"tanya Chika polos mulutnya masih penuh dengan makanan yang Aran suap kan.

"Mau doang, kenalin kek sama cewek yang cantik"

"Boleh, cari aja di toko pedia, banyak cewek cantik di sana"ucap Chika polos.

Aran dan Mirza tertawa terbahak bahak melihat ekspresi Aray dan Zee yang berubah menjadi datar.



************


Chika, ia mengikut Aran masuk ke dalam kelasnya, duduk di pangkuan Aran, meletakan kepalanya di punggung Aran.

Guru yang mengajar di kelas Aran tidak masalah akan hal itu, jika pun guru itu memarahi Chika, mungkin besok ia tidak mengajar lagi di sekolah itu.

Aran memperhatikan penjelasan dari guru itu. Sedangkan Chika ia merubah posisi kepalanya ke arah fiony.

Ia menatap kesal kepada fiony, yang dengan seenaknya tadi memeluk kekasihnya.

Fiony yang sadar kalau ia di tatap, ia menoleh ke arah Chika, menatap tajam ke arah gadis yang di pangkuan aran itu.

Chika menjulurkan lidahnya, lalu memeluk posesif pinggang Aran. Fiony yang melihat itu semakin menjadi geram di buatnya.

Fiony mengepal tangannya, menunjukkan kepalan tangannya itu ke arah Chika. Chika yang melihat itu langsung menyembunyikan wajahnya di tengkuk leher Aran.

Aran yang merasa aneh dengan gadisnya ini pun menoleh ke arah samping, melihat fiony yang menunjukkan kepalan tangannya ke arah Chika.

"EHEKM!"dehem Aran, membuat fiony kalang kabut. Fiony menatap lurus ke arah depan, berpura-pura memperhatikan penjelasan dari guru itu.

Aran masih menatap tajam ke arah fiony, lalu ia mengelus punggung Chika agar gadis itu tidak merasa takut.

"Ngantuk"cicit Chika.

"Mau pulang?"Chika menggelengkan kepalanya.

"Mau tidur di elus sama Aran"ucapnya menirukan suara anak kecil.

Seisi kelas di buat gemas dengan tingkah Chika. Sepertinya mereka kini mempunyai pasangan muda populer di sekolah ini.

Aran pun bangkit dari duduknya, ia berjalan ke arah meja guru untuk permisi keluar dari pelajaran, dan guru itu mengangguk kepalanya.

Cewek yang berada di kelas Aran itu merasa iri dengan Chika yang dapat memiliki Aran si pangeran sekolah.













Aran berjalan menuju ruang rahasia, sambil mengelus punggung gadisnya itu. Aran menekan tombol agar tembok polos itu terbuka.

Aran berjalan masuk ke ruangan itu, sambil masih mengelus punggung gadisnya yang belum tertidur pulas.

"Aran"ucap Chika pelan.

"Kenapa hm?"

"Mau es krim"ucap Chika memanyunkan bibirnya.

"Iya nanti kita beli es krim ya, sekarang tidur dulu oke"Chika mengangguk antusias.

Ia mendusel di tengkuk leher Aran, mencari kenyamanan di sana. Aran terus mengelus punggung Chika dan menimang nya, seperti menidurkan anak bayi.

Sepuluh menit berlalu, terlihat nafas Chika yang teratur, menandakan gadis itu telah tertidur pulas. Aran pun berjalan menuju kasurnya.

Secara perlahan ia menaruh tubuh mungil gadisnya itu ke kasur. Aran menarik selimut menutupi hingga pinggang gadisnya.

Aran mencium bibir pink Chika sekilas, lalu mengelus pipi chubby milik Chika.

Chika terusik dengan itu, ia menyadari kalau Aran tak ada di pelukannya.

"Hhuuaaa Aran hiks, peluk..."rengek Chika sambil merentangkan tangannya.

"Sssstttt, iya sayang ini aku peluk ya"Aran menidurkan tubuhnya di samping Chika.

Ia memeluk erat tubuh Chika mengelus punggung gadisnya agar tertidur kembali.

Chika menaruh kepalanya di dada bidang milik Aran, tangannya menggambar pola abstrak di dada Aran.

"Tidur sayang" Chika menghentikan aktivitas menggambarnya di dada bidang kekasihnya itu. Ia memeluk erat tubuh Aran. Hingga akhirnya ia tertidur pulas, memasuki alam mimpi.

















TBC...

Posesif Aran [Telah Terbit]Where stories live. Discover now