E - 24

1.9K 258 111
                                    

Seoyoon menatap ibunya yang masih sibuk dengan banyak kertas dimeja kerja. Sejak pulang sekolah dan pertemuannya dengan sang ayah ia baru mengetahui kalau ternyata ibunya  juga ada disana lebih tepatnya berada dalam mobil setelah ia masuk kedalamnya.

Ada perasaan bersalah saat mendapati mata ibunya yang sembab akibat menangis ia berpikir ibunya pasti melihatnya dengan sang ayah maka dari itu ibunya menangis.

Tidak ada perubahan sikap apapun dari ibunya itu. Malah begitu ia masuk ibunya langsung memeluknya dan mengatakan kalau ia sudah melakukan hal yang baik dengan memaafkan ayahnya.

Seoyoon senang karena ayahnya sudah berjanji padanya tapi disisi lain ia juga sedih karena sudah membuat ibunya menangis. Jadilah ia hanya bisa menatap sang ibu tak tau harus mengatakan apa.

Merasa ada yang memperhatikan jimin akhirnya mendongak dan menutup sketsa yang tengah ia kerjakan dan mendapati seoyoon yang sedang menatap kearahnya.

"Ada apa sayang? Yoonie lapar? Atau yoonie bosan?" Tanya jimin seraya beranjak bangun dan mendekati seoyoon yang duduk di sofa kantornya. Jiminpun ikut mendudukan dirinya disamping putrinya itu.

Seoyoon melengkungkan bibirnya dengan nata yang menyiratkan rasa bersalah "maafin yoonie ya mom" katanya mengundang kerenyitan dikening sang ibu.

"Maaf untuk apa sayang?" Tanya jimin bingung.

"Karena yoonie bertemu dengan daddy dan bikin mommy menangis"

Jimin mengecup kening seoyoon lama "itu tangisan terharu sayang, karena akhirnya yoonie mau memaafkan daddy" ucap jimin memberikan pengertian.

"Jika mommy boleh tau, apa yang yoonie bicarakan dengan daddy?" Tanya jimin yang diangguki oleh seoyoon. Anak perempuan itupun menceritakan semua pembicaraannya bersama sang ayah tadi tanpa ada yang tertinggal sedikitpun pada jimin.

"Dan daddy berjanji padaku kalau dia hanya milik kita, aku dan mommy saja tidak ada yang lain"

Jimin hanya mampu menanggapi cerita putrinya dengan senyuman, ia tidak memiliki kalimat sebagai jawaban atas cerita tentang janjinya dengan sang ayah.

"Mianhae seoyoon-ah" batin jimin.

"Sekarang sudah jam istirahat mommy, makan siang yuk nak" ajak jimin sekaligus mengubah topik pembicaraannya dengan sang anak.

"Ayo mom, perut yoonie sudah berisik dengar tidak?" Tanya seoyoon seraya menepuk-nepuk perutnya yang direspon kekehan pelan dari jimin.

"Sangat jelas terdengar" ucap jimin

"Mommy dengar ada penjual gelato baru disekitar sini, Mau coba?" Tanya jimin yang diangguki oleh seoyoon.

"Mau mau"

"Kalau begitu setelah kita makan siang, kita mampir kesana terlebih dahulu"

Ibu dan anak itupun keluar ruangan dengan bergandengan tangan setelah setuju dengan tujuan mereka yabg akan makan siang dan menikmati gelato dicuaca yang cukup panas hari ini.

*****

"Ibu" lirih chaeyeon memanggil jisoo yang sedang membuat makan siang untuknya.

"Ya sayang, ada yang kau butuhkan?" Tanya jisoo dengan posisi membelakangi chaeyeon yang kini tengah duduk disofa panjang.

Dua minggu yang lalu chaeyeon akhirnya bisa pulang karena keadaanya yang semakin membaik setelah mendapatkan donor darah yang cocok.

"Ayah kemana? Kenapa tidak kesini-sini lagi?"

Deg

Gerakan tangannya yang sedang memotong daging terhenti dengan pertanyaan chaeyeon yang menanyakan alasan ketidak hadiran jungkook beberapa hari ini tidak lebih tepatnya semenjak ia siuman.

EQUANIMITY Where stories live. Discover now