E - 39

1.8K 239 68
                                    

Makan malam berjalan dengan lancar, mereka memutuskan melanjutkan pembicaraan setelahnya. Hanya membutuhkan waktu dua puluh menit bagi mereka untuk menghabiskan semua hidangan yang sudah disediakan.

Setelah itu semuanya kembali ke ruang keluarga kecuali para orang tua. Seojoon dan minyoung memilih mengajak namjoon, seokjin, taehyung dan yoongi beserta taeyoon dan yoonji untuk ke taman belakang. Mereka sepakat memberi ruang hanya untuk Jungkook, Jimin dan anak-anak mereka.

Namjoon, Seojoon dan Taehyung memilih berbincang tentang bisnis bersama dengan kopi hitam sebagai pendamping. Sedangkan Seokjin, Minyoung, dan Yoongi mereka lebih suka memperhatikan interaksi jungkook bersama seoyoon dan si kembar dengan jimin yang duduk tenang memperhatikan di sofa.

"Maaf karena menyembunyikan keberadaan mereka pada kalian"

Minyoung memecah keheningan diantara mereka, seokjin menoleh lalu tersenyum lembut seraya mengangguk memahami bahwa alasan jimin sudah jelas baginya.

"Tidak masalah, jangan merasa bersalah pada kami. Rasa kecewa pasti ada tapi disini aku mencoba memahami dari sisi Jimin juga. Jika aku diposisinya aku juga pasti melakukan hal yang sama"

"Yang dikatakan ibu benar, kita tidak bisa memaksakan sesuatu yang akan berakhir menyakiti hati kita. Saat itu luka yang ditorehkan jungkook masih sangat basah, aku yakin sekali selama empat bulan mereka bersama setelah perceraian menjadi hari-hari yang sangat sulit bagi Jimin, ia mencoba untuk berdamai tapi kejadiannya sudah pasti terus teringat."

Minyoung mengangguk membenarkan ucapan yoongi, karena ia sendiri yang melihat dengan mata kepalanya bagaimana berusahanya jimin bertahan selama empat bulan walaupun pada akhirnya setiap malam setelah bertemu dengan jungkook, jimin akan berakhir menangis. Selain karena jungkook, hormon ibu hamil juga mempengaruhi jimin.

*****

Dari dalam rumah tepatnya diruang keluarga Jimin duduk disofa memperhatikan interaksi antara jungkook, si kembar, seoyoon dan taeyoon. Bibirnya tersenyum tipis dengan hati yang terasa lebih lega karena ternyata Jungkook dan si kembar sangat cepat akrab.

Mungkin ikatan batin mereka yang memang saling menyatu.

"Daddy, kata yoonie nuna daddy punya ironman?" Haru bertanya penuh antusias karena ia dan zeha sangat menyukai karakter superhero itu.

Jungkook mengangguk "ada diruang kerja daddy, haru mau lihat? " tawarnya mendapat anggukan riang dari haru. Kemudian matanya melirik kearah zeha yang sejak awal berdiam diri.

"Zeha suka superhero apa sayang?" Tanya Jungkook.

Zeha tersenyum "ironman daddy" jawabnya dan jungkookpun mengangguk.

Cukup beberapa untuk jungkook memahami sifat si kembar hanya dengan pertemuan pertama. Zeha lebih pendiam dan Haru yang ceria. Zeha cenderung mirip kearahnya sedangkan Haru cenderung mirip kearah Jimin. Saat ini jungkook hanya tidak tau bagaimana mereka berdua nanti mengambil sikap kearah mana saat mereka marah.

Selain itu, mulai detik ini hingga seterusnya Jungkook akan belajar mengetahui apa yang si kembar suka dan apa yang si kembar tidak suka. Ia akan mengganti 3 tahun perkembangan mereka berdua tanpanya dulu.

Tapi sebelum itu, Jungkook ingin berbicara berdua dengan Jimin rasanya belum cukup baginya mendengar suara Jimin tadi ia ingin mendengarnya lagi. Selain itu, ia dan jimin juga perlu bicara mengenai si kembar kedepannya.

"Nah sekarang kalian main di taman belakang bersama kakek, nenek, paman dan bibi kalian terlebih dulu" titah Jungkook lalu pandanganya mengarah pada si kembar yang sepertinya tak ingin jauh darinya.

EQUANIMITY Where stories live. Discover now