E - 40

1.8K 197 48
                                    

Keesokan paginya, dua buah mobil memasuki pekarangan rumah milik keluarga Park. Mobil porche berwarna hitam legam menjadi yang pertama masuk diikuti mobil merchedez berwarna biru gelap dibelakangnya.

Jeon Jungkook si pemilik mobil merchedez keluar lebih dulu diikuti jung jaehyun yang ada di depannya. Mereka bersitatap untuk beberapa saat sebelum akhirnya saling menyapa bentuk kesopanan yang mereka miliki.

"Tuan Jeon, selamat pagi" sapa jaehyun begitu jungkook sampai dihadapannya.

"Selamat pagi" jungkook balik menyapa

"Maaf untuk yang kemarin, kedatanganku kesini benar-benar bukan diwaktu yang tepat"

"Tidak apa aku tidak mempermasalahkan itu"

"Tidak tetap saja aku harus meminta maaf, sudah menjadi kesalahaanku karena datang tanpa ada pemberitahuan lebih dulu"

"Baiklah kalau begitu aku menerina permintaan maaf darimu"

Jungkook menepuk bahu jaehyun pelan dengan tatapan tenangnya, meskipun jauh dalam lubuk hatinya ia penasaran pada pria dihadapannya ini karena bisa dengan mudah menjadi sahabat baik jimin. Tapi ia bersyukur juga masih banyak orang-orang baik disekeliling jimin selama di paris.

Suara pintu yang dibuka dari dalam mengalihkan atensi kedua pria tampan itu. Ternyata yang membuka pintu adalah Jimin. Wanita cantik itu melemparkan senyumannya saat mengetahui keberadaan jaehyun dan jungkook.

"Kenapa kalian diam disini, ayo masuk" ajak jimin pada keduanya.

"Kau mau kemana jimin?" Itu jungkook.

"Aku akan mengambil koran yang ada disana untuk appa, kalian masuk saja lebih dulu. Anak-anak ada diruang tengah" jawab jimin seraya membuka lebar pintu utama rumahnya.

Jungkook dan jaehyunpun mengangguk, keduanya masuk berlawanan dengan jimin yang berjalan kearah gerbang rumahnya. Jaehyun berjalan lebih dulu diikuti oleh jungkook di belakangnnya. Menyadari kehadiran jaehyun zeha dan haru berlari kearahnya memeluk kakinya.

"Haloo boys, how are you baby?" Tanya jaehyun seraya mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi si kembar.

"I'm fine papa" si kembar menjawab bersamaan.

"Kangen ga?" Tanya lagi jaehyun si kembar mengangguk semangat

"Kangennnnn banget" si kembar berucap bersamaan.

"Kalau kangen cium dulu dong" pinta jaehyun yang dengan senang hati si kembar berikan di kedua pipinya. Setelah itu jaehyun balas menciup pipi si kembar bergantian.

"Hai uncle" sapa seoyoon tak jauh dari tempat dirinya dan si kembar berdiam.

"Hai cantik, lama tidak bertemu ya? Eh kemarin kan ketemu ya"

"Uncle ada-ada aja" seoyoon berucap seraya terkekeh pelan.

"Ya tapi lebih tepatnya sudah lama tidak ngobrol sama kamu hehe" jawab jaehyun.

Dari arah yang tak jauh juga tepatnya dibelakang jaehyun, jungkook melihat kedekatan si kembar dengan jaehyun, mereka terlihat sangat dekat hingga tidak ada rasa canggung diantara mereka. Iri? Sedih? Tentu ia sangat iri melihatnya. Ayah mana yang tidak iri dan bersedih melihat anak-anaknya lebih dekat dengan orang lain daripada dirinya sendiri.

Tapi apa boleh buat yang sudah terjadi biarlah terjadi, yang harus ia lakukan sekarang ialah mendekatkan diri pada si kembar, menebus tiga tahun yang terlewat olehnya dari perkembangan si kembar.

Yang tak jungkook sadari sadari adalah jimin yang sudah berdiri disampingnya, jimin mengerti perasaan jungkook hanya dengan melihat tatapan dari hazel milik jungkook saja. Jimin tersenyum setelah menghembus nafasnya pelan lalu menepuk bahu jungkook yang si empunya masih sibuk menatap kedepan.

EQUANIMITY Where stories live. Discover now