E - 36

1.5K 223 65
                                    

Seojoon menuruni tangga dengan langkah terburu-buru seraya memakai jaket setelah mendapat panggilan dari nomer yang sudah tiga hampir empat tahun lamanya di non aktifkan kini menghubunginya lagi dan berkata

"Appa tolong jemput aku dan si kembar di bandara sekarang ya, aku menunggumu bersama si kembar di coffeshop dekat terminal 5D"

Jika ia mempunyai riwayat penyakit jantung mungkin ia akan terkena serangan jantung sekarang karena panggilan tiba-tiba yang memberitahu kalau putri dan cucu-cucunya sudah ada di korea pagi - pagi buta.

Minyoung juga tak kalah terkejut begitupun seoyoon, pasangan nenek dan cucunya itu berlari dari lantai dua masih dengan memakai piyama, omong-omong seojoon juga memakai piyama dari dalan jaketnya itu.

Karena ini masih pukul lima pagi jika kalian ingin tau.

"Akhir-akhir ini Jimin selalu memberi kita kejutan, tidak bisakah dia memberi kita kabar terlebih dahulu" seojoon mengomel begitu ketiganya masuk kedalam mobil hyundai palisade milik seojoon.

"Sudah yeobo berhenti mengomel fokus saja berkendara, kau bisa mengomeli jimin nanti" ucap minyoung walaupun ia sama tak habis pikir dengan kelakuan jimin sedangkan Seoyoon hanya terkikik geli dengan wajah setengah mengantuk.

Omong - omong ia sudah tau ibunya akan kembali ke korea hanya saja ia tidak tau kalau ibu dan adik-adiknya akan kembali dalam waktu secepat ini. Jadi sedikitnya ia juga merasa terkejut mendengar kakeknya mengatakan kalau ketiganya sudah tiba di korea.

"Harabeoji... sebenarnya yoonie sudah tau kalau mommy, Zeha dan Haru akan pulang, tapi mommy tidak memberitahu kalau hari inilah mereka kembali" seoyoon berucap jujur dengan cengiran lucu.

"Kenapa ga bilang sama harabeoji?" Tanya seojoon dengan nada kesal.

"Aku ga bilang soalnya aku juga engga tau kapan tepatnya mereka pulang, mommy bilang yoonie sebentar lagi kita akan kembali berkumpul bersama, mommy dan si kembar akan pulang ke korea. Gitu harabeoji" jelas seoyoon, anak perempuan itu menoleh ke arah neneknya.

"Halmeoni apa harabeoji selalu ngambekan kaya gini?" Tanya seoyoon mengundang tawa dari celah bibir minyoung yang mana mendapat delikan tajam dari suaminya itu.

"Iya emang suka gitu" jawabnya.

"Harabeoji jangan suka ngambekan nanti cepet tua loh" ledek seoyoon.

"Harabeoji kan emang sudah tua, lihat ini" tunjuk seojoon pada rambutnya yang sudah beruban.

"Tapi harabeoji tetap tampan kok meskipun sudah beruban" puji seoyoon membuat seojoon mengembangkan senyumnya.

"Giliran dipuji mukanya langsung berubah dari kesel jadi sumringah" ledek minyoung mengundang kembali tawa dari seoyoon.

*****

Jimin tersenyum kecil saat melihat bagaimana antusiasnya si kembar begitu mereka sampai di Korea. Padahal selama belasan jam mereka berada dalam pesawat seperti tidak ada tanda - tanda keduanya merasakan jetlag akibat perbedaan waktu. Begitu keluar dari gate, Zeha dan Haru langsung berlarian sampai Jimin kewalahan mengikuti keduanya.

Dan berakhir ketiganya menunggu jemputan di coffeshop, membawa si kembar untuk mengganjal perut mereka selagi menunggu.

"Mom, haru mau ice cream boleh?" Tanya si bungsu yang beberapa saat lalu melihat anak seumurannya tengah memakan ice cream.

"Haru boleh makan ice cream tapi nanti siang ya, ini masih pagi sayang nanti kamu batuk" Jimin berucap selembut mungkin agar Haru memahami maksudnya melarang.

Untuk beberapa saat Haru menekuk wajahnya karena permintaanya yang ditolak oleh sang ibu namun anak bungsu Jimin yang satu ini merenungi perkataan Jimin dalam kekecewaanya tapi detik berikutnya menatap sang ibu lalu mengangguk, Haru mengingat dulu pernah ia batuk akibat makanan dan minuman yang dingin dan rasanya tidak nyaman sama sekali.

EQUANIMITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang