15. Being Loved or Loving

24 2 3
                                    

Aku menemukanmu seperti ulat di celah sayur brokoli—sulit sekali! Kalau bukan karena banjir air mata asin yang merendam rumah hijaumu, kau pasti akan tetap berada di dalam sana, asyik memakan sayur sampai ukuran perut menyamai para koruptor. Namun tetap saja, perlu kuucapkan terima kasih padamu. Sebab jika kau tidak muncul, mungkin aku sudah dilarikan ke rumah sakit karena percobaan bunuh diri.

_________________________
°°cerita 15°°
being loved or loving
_________________________

Nama Self Love sudah terlalu pasaran, jadi kuputuskan untuk memanggilmu dengan sebutan ulat brokoli. Biar saja. Kau memang sulit ditemukan seperti ulat itu, tidak seperti milik orang lain. Aku menemukanmu dan kita pergi keluar bersama setelah berbulan-bulan meratapi kehidupan. Orang-orang memperhatikan kita yang berjalan di satu tubuh dengan banyak arti. Bola mata yang bergerak teliti seperti para penyunting buku menyorotiku dari atas rambut hingga ujung sepatu sendal yang membungkus dua kakiku.

Tidak. Mereka tidak mungkin menganggapku gila karena membawa ulat, toh memang tidak ada satupun ulat yang menempel di bajuku. Sudah kubilang di awal perjumpaan, ulat brokoli hanya sebutan.

Orang-orang hanya terkejut. Sebelumnya, mereka mengenalku dengan Si Dekil Payah yang tidak bisa dandan, tidak bisa pakai baju rapi, tidak bisa mengatur rambut, dan berwajah kuyu. Sekarang, kudengar mereka berbisik memiripkanku dengan Nona Kembang Desa.

Bagaimana jika aku tersenyum sebagai respon?

Seorang muslim berkata padaku bahwa senyum adalah ibadah. Sebelum bertemu denganmu, sebuah konten In59seconds yang kutonton juga menyebutkan kalau tersenyum—sekalipun terpaksa—dapat membuat kita lebih bahagia. Itu hal baik yang harus kucoba terapkan lebih sering, bukan? Dengan begitu, setidaknya kita bisa belajar memaklumi perbedaan waktu mekarnya bunga-bunga dan melawan pasukan bawang merah; para antagonis yang membawa cemas, gaduh, takut, putus asa, dan kawan lainnya datang.


Terima kasih karena sudah kembali di masa kritisku.

Kalau kau bisa lebih kuat seperti yang dimiliki orang lain, aku janji akan memanggilmu dengan julukan yang lebih keren. Kita mulai dari awal, ya? Saling mencintai dan dicintai, daripada bingung harus pilih antara salah satunya. Setelah itu, kita hadapi dunia dengan lebih baik.

_____
22 September 2021
With ❤️, © origyumi

Tiap-Tiap Punggung | #tellmeyour2021Where stories live. Discover now