Parte 9

949 79 1
                                    

Lucas's side...

Via Sampietro 16, La Gusta Ristorante, Tremezzo. A hour later.

Sepanjang makan malam, Lucas melaluinya dengan kekesalan tak tertahankan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sepanjang makan malam, Lucas melaluinya dengan kekesalan tak tertahankan. Bahkan zeppole di san giuseppe yang biasanya sangat lezat di lidahnya kini tak membangkitkan selera. Anna sungguh tampak mengagumi Marc. Lihat saja pipinya yang tiba - tiba bersemu merah itu. Sial. Kau hanya milikku, Anna. Dan aku tak berniat untuk membagi mu dengan siapapun. Tidak akan, sekalipun itu keluargaku.

Anna tampak begitu menawan malam ini. Wajahnya yang putih polos dengan sedikit kemerahan di bibir mungilnya. Jangan lupakan lengan kurus seputih kapas yang tak terbalut dengan gaun putih hijau sederhana itu. Gaun yang indah. Aku akan memberikanmu bonus, Paolo. Selera Paolo benar - benar bagus dengan membuat pinggang ramping Anna menjadi lebih terlihat dan juga bagian transparan pada dada membuat milik gadis itu lebih bulat dan...

Tunggu dulu. "Bayangkan saja tubuhnya, Paolo. Berikan apa saja yang menurutmu akan membuatnya cantik." Ucap Lucas tempo hari.

"Sial apa kau juga membayangkan seberapa besar dadanya, Paolo?" Desis Lucas kesal.

"Cosa ti fa sembrare così arrabbiato, Luke?" (Apa yang membuatmu tampak sangat marah, Luke?) Tanya Marc sambil menyamankan diri di salah satu kursi di sampingnya.

"Solo un topolino che cerca di mordere una nave di ferro." (Hanya tikus kecil yang sedang berusaha menggigit sebuah kapal besi) Bantah Lucas. Ia tak ingin seorangpun tau bahwa dirinya sedang memikirkan Anna. Dan Lucas juga tak berbohong tentang yang satu ini.

"Apa yang dia lakukan?"

"Membocorkan penyelundupan meth [1] di Sky Harbor Phoenix pada DEA [2]. Sepertinya mereka tau jika DEA sangat ingin menangkap ku meski ku jamin mereka tak akan bisa menarik seujung kuku pun." Ucap Lucas santai.

Marc menggeleng pelan. Dunia Lucas terkadang terlalu rumit untuk Ia pahami. "Informasi apa yang dia berikan? Jika itu adalah alasan kenapa wajahmu menjadi sekaku itu maka dapat ku pastikan itu bukan hal main - main" Tanya Marc.

"Vito Corleone [3]"

"Apa?"

"Vito Corleone. Aku memakai nama itu untuk mengirim meth ke Arizona." Jawab Lucas.

"Pria itu adalah tokoh mafia kesukaan Paolo meskipun harus mati pada dua seri pertamanya. Bodoh. Ia harusnya mengidolakan tokoh yang lebih baik lagi."

"Apakah ini takdir, Marc? Aku sedang ingin bermain - main dan benar saja seseorang juga sedang berniat untuk bermain denganku." Ucap Lucas sambil tertawa.

FATED : When Love Finds a Way [END]Where stories live. Discover now