Parte 30

630 57 2
                                    

Anna's side...

Bedroom, Lucas's Cottage, Gravà, Catania. 09.00 AM.

Anna membuka matanya yang terasa berat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anna membuka matanya yang terasa berat. Tak ada lagi remang rembulan atau suara kayu terbakar, hanya sinar matahari yang kian tajam menembus tirai kamar. Hari sudah pagi batinnya.

Anna bergerak naik, menyandarkan kepalanya pada papan kayu di belakang ranjang. Badan nya terasa remuk dengan betis yang begitu kaku dan perutnya yang terasa nyeri yang mungkin karena terlalu jauh berlari. Ia berusaha mengumpulkan nyawa dan menemukan Lucas tengah duduk dengan amat tenang di samping jendela.

"Kau sudah bangun?" Ucap Lucas begitu datar terdengar di telinga Anna.

"Ya. Kasur mu dingin. Sejak kapan kau bangun?" Tanya Anna mengabaikan gelas dan sebotol barolo di hadapan Lucas yang mungkin hanya tersisa untuk satu tegukan saja.

"Aku tidak tidur." Kata Lucas melangkah diri menuju kamar mandi. "Berenice membuatkan sup asparagus dan teh hijau di atas meja. Kau bisa memakannya."

Anna mendadak kebingungan. Lucas tak pernah bertindak sedingin ini kepadanya.

"Apa aku melakukan kesalahan? Apa kau marah karena aku bertindak ceroboh kemarin siang?" Tanya Anna mengingatkan aksi nekatnya untuk memasuki hutan.

"Apa kau meminum vitamin mu dengan rutin, Anna?" Balas Lucas bertanya.

"Ya, meskipun beberapa kali aku lupa atau malas meminumnya."

"Malas?" Tanya Lucas.

"Aku telah mengingatkanmu berulang kali, Anna. Minumlah dengan rutin. Semua demi kebaikanmu dan sekarang kau hamil. Apakah menurutmu aku siap untuk menjadi orang tua hah!" Teriak Lucas.

Tubuh Anna seketika menegang. Jantungnya berdetak kencang dengan tangan yang semakin kuat mencengkram penutup ranjang. "Apa maksud mu?"

"Jangan menggunakan ekspresi bodoh itu, Anna!" Pekik pria itu.

"Kau pasti telah mengetahuinya dari Ellena dan kau..." Tunjuk Lucas. "tak meminum pil kontrasepsi itu untuk memenuhi keinginan konyol mu akan seorang anak. Benarkan?" Tanya Lucas menghakimi. Ia bahkan tak membiarkan Anna berbicara sama sekali.

Anna membisu. Ia menutup mulutnya yang terbuka lebar tak percaya dengan apa yang Ia dengar. Rasa pening di kepalanya benar-benar digantikan dengan rasa sesak di dalam dada. Ia bergerak tertatih-tatih, mendekati Lucas yang tengah berdiri tegap di samping jendela.

"Benarkah kau melakukannya?" Tanya Anna getir.

Lucas mengalihkan pandangan.

"Kau melakukan itu, Luke? Memberikan pil pencegah kehamilan disaat aku begitu percaya terhadapmu? Kau tega melakukannya?" Bulir kepedihan menetes begitu ingin dari sudut mata Anna. Ia masih menggeleng putus asa dan tak percaya. Adakah perasaan selain kekecewaan yang dapat Ia rasakan?

FATED : When Love Finds a Way [END]Where stories live. Discover now