Parte 43

632 61 1
                                    

Selamat berbuka puasa bagi yang menjalankan.
Happy reading!

Lucas's side...

Alpen Chalet, Annecy, France. 08.00

Lucas dan Anna duduk dengan kaku di atas kursi kayu dekat perapian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lucas dan Anna duduk dengan kaku di atas kursi kayu dekat perapian. Meskipun kayu itu telah dilapisi dengan bisa duduk, tatapan tajam seorang wanita yang tengah menyilangkan kaki di sofa tak membuat nyaman sama sekali. Mereka sudah seperti terdakwa yang tengah menunggu putusan hakim agung dengan bukti yang sangat jelas. Jangan abaikan Marc yang hanya bertindak laksana petugas polisi yang hanya bersandar di batu pembatas ruangan. Ia tak membantu sama sekali, hanya mengawasi apa yang akan sang isteri lakukan. Harusnya Lucas tak takut, namun entah mengapa Ia sedikit ketakutan saat ini. Perlu digarisbawahi, sedikit.

"Jadi mengapa kalian tak mengatakan apapun pada kami?"

Anna hendak mengatakan sepatah kata dan Lucas mulai menyela. "Hanya belum mengatakannya. Kami akan menyatakannya tapi nanti." Kata Lucas berusaha santai.

"Ku rasa kita memiliki perspektif berbeda dalam aspek kuantum waktu 'nanti', Lucas." Ujar Luisa geram. "Kapan nanti yang kau maksud? Saat anakmu sudah mampu memanjat pohon? Kau membuatku seperti orang bodoh di sini."

"Kami tak bermaksud seperti itu, Luisa. Hanya ingin memberikan kejutan saat pulang ke Italia." Ucap Anna terlampau lancar bicara. Ia pasti tak tau dampak kata 'kita', 'pulang', dan 'Italia' bagi Lucas. Pria itu sudah sangat berharap meskipun di situasi yang tidak seharusnya.

"Lalu kapan kau akan pulang, anak nakal?!" Tanya Luisa meledak - ledak.

"Kami baru akan mengetahuinya nanti. Saat dokter sudah memberikan izin untuk pergi menggunakan pesawat." Balas Lucas. Jika Anna telah memancing pembicaraan maka Lucas akan menarik segala peluang untuk kembali membawa Anna kembali ke Gravà.

"Benarkah? Nanti?" Intonasi tersebut sudah sedikit berbeda. Semoga saja emosi Luisa sudah mereda.

Anna lantas mengangguk yang dibalas teriakan nyaring dari saudara kekasih nya.

"Aku ikut. Kau tak bisa melarangku kali ini!" Tunjuk Luisa tepat ke arah wajah Lucas. Jika saja wanita itu bukan isteri Marc entah apa yang akan Ia lakukan.

"Tak bisa. Mereka hanya mengizinkan dua orang di dalam ruangan. Kau juga tak akan bisa masuk." Balas Lucas.

"Kalau begitu kau tak perlu ikut. Kau sudah sering datang dan aku cukup waras untuk tak mengacaukan pemeriksaan."

"Tapi mereka anakku. Aku ingin melihat anakku."

"Aku juga ingin menemui keponakanku yang telah kau sembunyikan hingga sebesar... tunggu dulu." Ucap Luisa sambil menutup mulut. "Mereka?"

Anna lantas mengangguk. "Ya. Ada dua di dalam sini." Ucap Anna sembari mengelus perutnya.

Luisa kembali berteriak. "Aku sangat menyukainya. Kau benar-benar tak dapat meninggalkan ku di rumah, Luke!" Ucap Luisa penuh peringatan yang dibalas decakan kesal darinya.

FATED : When Love Finds a Way [END]Where stories live. Discover now