Parte 36

696 60 2
                                    

Sedang on mood untuk menulis.
Happy reading!

Anna's side...

Scotts Dr 319, Hampton, London, Great Britain. 08.00 PM.

Tiga minggu berlalu semenjak Ia bertemu dengan Lucas di Victoria

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tiga minggu berlalu semenjak Ia bertemu dengan Lucas di Victoria. Hari - harinya kembali kacau dengan kondisi hati yang tak lebih baik dari pada kata tersebut. Rasa kasih dan kekecewaan nyatanya beradu layaknya partikel dalam susu bukan minyak dan air yang tak saling menyatu. Ia sadar jika tak bersama Lucas mungkin dirinya telah mati. Namun, tanpa amarah Lucas mungkin Ia telah dapat menimbang bayi mungilnya hari ini.

Untuk sedikit melegakan pikirannya, Anna pergi ke Dover. Mengunjungi rekan kerja ayahnya yang mungkin masih berada di sana. Dan benar saja, Ia menemukan Tuan Rowan yang kian menua dengan Jephson yang terlebih dahulu pergi ke Perancis karena tak sanggup menerima realita karena Ia telah menghancurkan sebuah keluarga.

"K-kau Anna? Si kecil Annabell?" Tanya Tuan Rowan begitu terkejut tatkala Ia menemui pria itu di dermaga.

"Apa Anda berpikir aku telah mati, Tuan?"

"A-anna. Maafkan aku. A-aku kalut pada saat itu Anna. Aku butuh biaya dan aku tak ingin mati. Ku mohon maafkan aku." Rintih pria itu seraya menangis.

Anna semakin mengeratkan rahangnya, berusaha untuk menahan tetesan air mata dan sesak yang memenuhi rongga dadanya karena berada di pelabuhan. Tempat pertama yang begitu ingin Ia hindari.

"Ku rasa permintaan maaf itu harus kau kirimkan pada ayah dan ibuku yang telah meninggal dunia, Rowan. Karena aku tak ingin memaafkanmu."

Tuan Rowan nampak begitu terkejut. Ia tak tau jika istri dari rekan terdekatnya juga telah tiada dan meninggalkan anaknya seorang diri. Pria itu menangis sembari mengatakan banyak hal. Bagaimana awal hingga Ia begitu tega mengorbankan ayahnya pada seorang mafia hingga Ia harus terjerat dalam ketakutan tak beralasan. Pria itu memang tampak seperti pria gila.

"Aku hanya dapat memberimu ini. Ku harap kau dapat menemukan petunjuk dari dirinya." Kata Tuan Rowan memberikan alamat dengan nama besar yang tertulis di atasnya. Jephson.

Pelarian menyakitkan tersebut nyatanya tak meringankan rasa sakit hati Anna yang kembali bertemu dengan Lucas. Ia hanya lebih terpuruk dengan satu kabar gembira yang masih menyelamatkan nyawanya adalah panggilan audisi dari sebuah institusi balet ternama di Inggris. Penampilannya di Victoria cukup membuka panggung. Ia mendapatkan beberapa kontrak pertunjukan dengan salah satu diantaranya adalah panggilan mengikuti audisi sebagai Giselle dalam sebuah pertunjukan balet klasik dari komposer Prancis ternama, Adolphe Adam. Ia harusnya berlatih lebih keras, bukan segera menghamburkan diri ke tempat tidur sambil membenamkan wajahnya ke dalam tumpukan bantal dan menangis semalaman. Ia akan kalah jika terus seperti ini dan resolusinya akan dimulai sekarang juga, mempelajari grand jeté [1].

FATED : When Love Finds a Way [END]Where stories live. Discover now