Parte 16

879 75 1
                                    

Jangan lupa vote dan comment kalo kalian suka.
Happy reading!


Hampton, London, Great Britain. Four years ago.

Seorang gadis dengan rok mengembang dan sepatu merah muda berlari melintasi halaman sebuah rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang gadis dengan rok mengembang dan sepatu merah muda berlari melintasi halaman sebuah rumah. Jalan berbatu menyebabkan tas gadis itu berayun tak tentu hingga menciptakan dentingan dari dua buah logam yang saling beradu. Gantungan kunci berbentuk sepatu balet dan satu lempengan kecil bertuliskan 'A' yang berarti Anna.

Anna melangkahkan kakinya cukup cepat karena Ia telah tertahan cukup lama di Albury Stop, sebuah halte tak jauh dari tempat tinggalnya. Singkat cerita, Anna tak sengaja bertatapan dengan pria tua penjual buku tepat ketika pintu bus terbuka. Kakek dengan kemeja flanel usang itu bercerita jika dirinya mendapatkan beberapa buku bekas dari keluarga kaya di daerah Hampton Hill. Mereka tak membutuhkannya lagi ketika anak mereka telah membaca buku itu sekali. Seperti biasa, kalangan utopia. Pada akhirnya, Anna hanya dapat membeli dua dari tiga buku yang Ia sukai. The Adventure of Tom Sawyer dan The Little Match Girl.

Anna mengetuk pintu rumah dengan amat riang. Ia meletakkan tas hitamnya di lantai teras dan berdiri menyandar pada tembok di samping pintu. "Mum. Aku pulang!" Pekik Anna.

"Bukakan pintunya, Mum. Aku membeli sesuatu yang dapat kita baca nanti malam." Lanjut Anna seraya membuka sekilas salah satu buku.

"Asal kau tau, Mum! Aku sungguh kebingungan memilih dua buku ini atau cerita Apple Cake a Gratitude. Aku hanya memiliki sepuluh pound sterling jadi aku hanya dapat mengambil dua. Kakek itu terus menyuruhku membaca buku itu karena Ia berkata tak baik membaca buku dengan cerita menyedihkan. Asal kakek itu tau, aku tak pernah merasakan sedih karena aku memiliki dirimu." Cerita Anna sambil memainkan tuas pintu.

Cklekk. Pintu terbuka.

Dahi Anna berkerut kebingungan. Mum selalu mengingatkan dirinya untuk mengunci pintu saat sendirian namun sang ibu tak melakukan itu kali ini. Anna lantas menarik naik tasnya dan berjalan perlahan memasuki rumah. Anna menghidu aroma pepperoni dan keju tepat ketika Ia berada di dalam dan kemudian menemukan sekotak pizza telah tergeletak di bawah meja.

"Mum? Kau dimana? Apa Mum tertidur?" Suara Anna menciut. Gadis itu melepas sepatu dengan menginjak salah satu pangkalnya bergantian. Anna masih menggenggam tuas pintu itu erat karena tiba-tiba Ia ketakutan tanpa sebab.

Gadis itu perlahan mendekat, mengambil kotak pizza yang tak pernah mereka beli. Tetapi begitu Ia mendongak, Anna seperti melihat sepasang kaki berbujur di balik meja makan sederhana miliknya. Sesaat kemudian, Ia baru sadar jika sandal yang tersemat di salah satu kaki orang itu adalah milik ibunya. Anna lantas berlari dan tanpa sadar meninggalkan pintu rumahnya dalam keadaan tak terkunci.

FATED : When Love Finds a Way [END]Where stories live. Discover now