FATED : When Love Finds a Way [END]

Parte 15

Jangan lupa vote dan comment kalo kalian suka.
Happy reading!

Lucas's side...

Perfume, Milan, Lombardy. 11.00 AM.

Hari telah beranjak siang dan Lucas belum mengantarkan Anna pulang. Pagi ini seseorang dari Valtellina melaporkan kerusakan kebun akibat serangan dari orang tak di kenal. Kebun anggur seluas satu hektar terbakar habis dan hanya menyisakan beberapa pohon hitam yang tak mungkin dapat diproduksi. Lebih dari pada itu, musim dingin juga akan tiba dalam hitungan bulan. Udara beku adalah tantangan tersendiri bagi para petani anggur dan mereka juga tak cukup waktu untuk menggarap kebun hingga sampai pada titik ini. Dapat dipastikan Rocambolesco akan rugi besar dan Lucas sangat membenci hal tersebut.

Di tengah pembicaraan yang begitu melelahkan, Lucas mendengar ketukan pelan dari balik pintu. Hanya ada dua kemungkinan, Anna atau Paolo karena Luisa dan Matt telah kembali ke Catania satu jam yang lalu. Pria itu lantas menolehkan kepalanya ke arah pintu dan tak lama seorang gadis cantik terbalut kaus dusty turqoise dan celana wide leg terlihat memasuki ruangan sembari membawa sebuah nampan. Dua cangkir espresso yang masih mengepul dan satu pisin biskuit coklat tertata rapi di atas sana.

"Mi scusi. Aku hanya ingin membawakan ini. Apa kalian juga membutuhkan makan siang?" Tanya gadis itu.

Lucas menarik sudut bibirnya dan menggeleng singkat. Pria itu lantas berdiri dan meraih nampan di tangan Anna. "Tak perlu. Kita akan selesai sebentar lagi. Kau bisa bersiap - siap dan kita akan pergi setelah ini." Jawab Lucas seraya mengecup pelan dahi Anna dan menghidu aroma menenangkan kekasihnya.

Gadis itu tersenyum manis dan balas mengangguk. "Baiklah. Aku akan merapikan beberapa barang dulu. Kalian bisa memanggilku jika membutuhkan sesuatu." Tukas Anna kemudian berlalu pergi.

Setengah jam berselang, deru mesin Aston Martin DBX black damson terdengar melintasi jalanan Kota Milan. Entah berapa mobil yang keluarga Montez miliki hingga Anna telah menikmati tiga mobil berbeda hanya satu pekan mereka ada di Lombardia. Orang kaya.

Sepanjang perjalanan, Anna dan Lucas tak melakukan banyak pembicaraan. Lucas hanya memfokuskan pandangan dan pikirannya pada ipad dengan Anna yang terus memandang jalanan perkotaan. Beberapa kali Anna melirik ke arah pria itu, namun Lucas tak bergeming sedikitpun. Pria itu terus terpaku pada angka dan grafik yang tak Anna mengerti sama sekali. Anna hampir mati kebosanan, namun sebuah bangunan neoklasik megah di sisi kiri jendelanya cukup menyita perhatian Anna.