02. PERMAISURI ANARKIS (801 - END)

CHAPTER 825-828

Selamat membaca dan jangan lupa Vote (🌟) biar Mister tambah semangat upload ! 🙏🏻

-------------------

Sumber : https://readnovelfull.com/

Translate Inggris : Misty Cloud/ Larbre Studio

Translate Indonesia :

-------------------

CHAPTER 825 - Untuk Mendapatkannya

"Ah, Tuan Phoenix." Dewa lain mengetuk kepalanya sebelum menjawab dengan hormat, "Tuan Phoenix kembali ke agama Buddha karena dia berkata dia harus menyirami tanaman. Dia akan kembali pada malam hari."

Pria itu menyipitkan matanya, "Siram tanamannya? Untuk Bodhi?"

"Ya." Peri itu mengangguk.

Pada saat itu, iblis yang mengikuti pria tersebut dapat dengan jelas merasakan hawa dingin yang dipancarkan dari punggung pria tersebut.

Tidak ada yang berani bergerak, atau bahkan mengeluarkan suara.

Sampai pria itu berbicara lagi dengan nada dingin, "Begitu, kalian semua boleh pergi."

"Ya." Kedua makhluk abadi itu merasa lega. Mereka saling berpandangan, bergandengan tangan dan melanjutkan tugas mereka sebagai bell boy.

Namun pada saat ini, saat pria itu mengepalkan tinjunya, kabut abu-abu tipis segera menutupi langit di atas Tian Dao.

Pria itu maju selangkah, kata-kata Yue Lao kemudian bergema di telinganya.

"Phoenix tidak menyukaimu, Kaisar. Tidak ada gunanya bagi Kaisar untuk mengikatkan Benang Merah di tangannya."

"Kaisar seharusnya tahu tentang Bodhi di Gunung Tenya, Bodhi telah menanggapi karena Phoenix."

"500 tahun kemudian, Bodhi di depan gerbang Buddha akan berubah menjadi Buddha dari keadaan manusia. Dia adalah satu-satunya yang asli dari Phoenix..."

Setan di belakang pria itu tidak mengerti mengapa Kaisar tiba-tiba menghentikan langkahnya, tetapi pada saat itu, pohon mitos di sebelahnya tumbang seolah-olah seseorang telah melampiaskan amarahnya padanya. Suaranya sangat keras bahkan Stargazing Palace yang terletak lebih dari sepuluh meter pun merasakan guncangannya.

Namun, pria itu hanya berdiri dengan tenang di antara debu yang beterbangan. Saat lengan bajunya yang panjang bergoyang tertiup angin, tawanya terdengar. Pria yang sebelumnya tampil sebagai orang yang lembut dan anggun langsung berubah menjadi pria yang jahat dan menakutkan, "Sepertinya apa yang telah saya lakukan tidak cukup. Kalau tidak, bagaimana dia punya waktu untuk menyirami pohon Bodhi lagi."

Tak perlu dikatakan, iblis tahu siapa 'dia' yang disebutkan oleh Kaisar. Mereka semua mengencangkan saraf mereka dan takut untuk berbicara.

Pria itu berdiri di sana dengan kakinya yang ramping. Matanya dingin dan helai rambut jatuh di atas dahinya. Sulit dipercaya bahwa dia benar-benar membangkitkan rasa kesepian.

Meskipun demikian, perasaan kesepian ini hilang dalam hitungan detik. Pria itu melengkungkan bibirnya yang tipis dan cantik dalam sekejap, "Karena dia pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun, aku tidak punya pilihan selain mencoba yang terbaik dan menghancurkan Dharma-nya, bagaimana menurut kalian semua?"

Semua iblis tercengang, bagaimana menurut mereka? Mereka tidak punya nyali untuk menjawab pertanyaan seperti itu!

Selain itu, Phoenix adalah peringkat teratas di antara para Buddha, bahkan Yang Terhormat dari Buddhisme tidak dapat melakukan apapun dengannya, sehingga melanggar Dharma akan lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.