02. PERMAISURI ANARKIS (801 - END)

CHAPTER 1325-1328

Selamat membaca dan jangan lupa Vote (🌟) biar Mister tambah semangat upload ! 🙏🏻

-------------------

Sumber : https://readnovelfull.com/

Translate Inggris : Misty Cloud/ Larbre Studio

Translate Indonesia :

-------------------

CHAPTER 1325 - Saya Ingin Bergabung Dengan Tentara Juga

"Kami masih memiliki 20 menit untuk mencapai tujuan kami." Pilot menyesuaikan gelombang suara. "Kapten, saya tidak bisa menerbangkan pesawat. Aku akan ketahuan."

Bai Zhun menahan kelembutannya. Profil sampingnya yang tampan berkedip-kedip di bawah cahaya. "Ayo lompat ke bawah."

"Oke." Pilot terbang ke samping.

Semua prajurit lainnya membawa parasut dan senjata. Peralatan hijau tentara akan memudahkan mereka untuk bersembunyi.

"Apakah kamu siap?" Bai Zhun berdiri di palka dan melihat ke belakang. Rambut hitamnya berantakan, dan matanya dalam. Suaranya bersenandung ditiup angin.

"Saya siap!" Balasan yang sangat keras.

Bai Zhun menutup topengnya, dan matanya sedingin serigala. "Mereka yang menyinggung kita akan mendapat masalah. Bahkan jika mereka jauh, mereka akan dibunuh!"

Kalimat terakhir diucapkan dengan sangat lantang, dan suara itu seperti keluar dari dada mereka!

Itu seperti matahari yang terik di padang pasir.

Di mata mereka, sepertinya ada sesuatu yang tidak akan pernah padam.

Bahkan jika mereka bersenjata lengkap, hanya sepasang mata yang terlihat, itu masih membuat orang merasa bahwa itu adalah cahaya bintang yang memenuhi langit.

Pada saat yang sama.

Di sebuah apartemen di luar sekolah.

Ajiu mendorong pintu hingga terbuka.

Pada hari ini, tidak ada bau makanan di dapur, dan kamar tidurnya juga dingin.

Dia tercengang pada awalnya, lalu menatap Little Ala di kamar.

Anjing itu juga sedikit lesu. Itu berbaring di sana tanpa mengangkat cakarnya.

Segera, Ajiu berlari dan memasukkan makanan anjing ke dalamnya. Matanya sangat indah. "Adik laki-laki pergi terlalu tiba-tiba, kan?"

"Pakan!" Alaska menggonggong padanya. Seolah mengingat sesuatu, dia menggigit bagian bawah celananya dan menyuruhnya pergi ke kamar tidur.

Mata harimau bulat Ajiu berubah. "Ada apa disana?"

"Guk Woof Woof!" Alaska berlari sendiri. Kepalanya yang besar menyentuh kotak di samping tempat tidur.

Ajiu senang. "Apakah adik laki-laki meninggalkannya untukku?"

"Pakan!"

Sebagai anjing militer, itu benar-benar meributkan hal semacam itu.

Namun, karena diperintahkan oleh tuannya, tentu saja harus habis-habisan!

Memikirkan hal ini, Alaska mengangkat kepala anjingnya.

Cara dia mengangkat kepalanya dan membusungkan dadanya membuat Ajiu ingin menggosoknya.

Alaska mundur ketakutan dan menggonggong lagi. "Pakan!"

"Kamu ingin aku membacanya dengan cepat?" Ajiu mengangkat alisnya.