4. Bra tanpa tuan.

152K 6.7K 857
                                    


A fanfiction by dekhyuckie.
Hope you enjoy. Please if you don't like it just leave.

Start!

Pukul 4 sore, dan anak-anak belum ada di hunian hangat keluarga Anggara.

Sama-sama gengsi menurunkan ego, hingga memilih saling diam tanpa niat menyelesaikan kesalahpahaman.

Uh, tentu saja tentang penemuan bra tanpa tuan di rumahnya. Karena, Jaemin bersumpah! Tidak pernah sekalipun membeli benda berbusa seperti itu.

Begitupun Jeno, sangat marah karena dituduh main belakang. Sudah berapa lama mereka hidup bersama? Tapi masih saja Jaemin curiga.

Jangankan dress yang membuat mereka berdebat, Jisung dan Chenle saja lupa dijemput. Pokoknya, aura negatif masih kental di rumah itu, dan Jeno sebagai kepala rumah tangga tidak mau anaknya tau perselisihan di antara mereka.

Ibarat, tidak dijemput sampai mereka maaf-maafan.

"Jujur aja mas, kamu kan keluar kota seminggu tuh." Tanya si manis, nadanya penuh selidik sedikit menyinggung perasaan Jeno.

Meskipun matanya melihat televisi karena malas menatap Jeno, namun telinganya berusaha semaksimal mungkin untuk mendengar jawaban suaminya.

"Terserah." Jeno kesal, menghisap asap nikotinnya dalam-dalam. Merasa suami cantiknya tidak menghargainya sama sekali.

Saat ini, Jeno duduk bersandar dikusen pintu dan menghadap keluar, mencemari udara sore dengan asap beracun-nya itu.

"Ya siapa tau, kan kamu sagapung." Otak Jaemin tidak bisa berpikir jernih.

Oh ayolah, ibaratnya barang bukti sudah didepan mata loh, masa iya pikirannya Jaemin nggak negatif.

"Tanya sana sama kolega yang lain kalo kamu curiga." Sumpah demi apapun, Jeno tidak akan pernah bermain api jika Jaemin yang sempurna saja mau terbakar bersamanya.

"Mereka ngajak open tabel doang, dipaksa nyewa jalang aku gak mau."

Tunggu, sewaktu dengar kalimat jalang Jaemin langsung meradang.

"LAH SAMA AJA BABI!"

Wow, Jeno mengatakan kalimat ini sangat santai. Padahal janjinya tidak akan melakukan hal lain jika tidak berhubungan dengan pekerjaannya.

Lalu, apa itu nge-klub? Semacam meeting di bar kah?

"Oh aku tau," Jaemin menepuk dada telanjangnya pelan, seakan menyiapkan mental jika praduga-nya itu benar.

"cewek sewaan mu lupa bawa pulang bhnya kali, gara-gara keseruan main di mobil."

Jeno di depan sana tersedak ludahnya sendiri, dahinya mengerut tajam. Tak habis pikir sama jalan suaminya.

"Ini nih, kerjaannya cuma nonton drakor aja. Halu."

"Kok aku?!" Jaemin berteriak, karena posisi mereka saling berpunggungan.

"Wajarlah kalo suami baik-baik di rumah lakiknya ngeklub hawanya kudu nuduh." Tukas si manis.

"Lagian kayak kurbel aja mau diajak ngeklub. Inget bang, udah punya bontot, temen kerja mah masih bujang-bujang ngapain diturutin."

Jaemin mengatakan dalam sekali napas, kakinya menendang-nendang udara.

Fakta bahwa Jeno dan segelintir orang saja yang sudah menikah sedikit membuat Jaemin was-was. Yah, kalian tau dunia laki-laki dewasa kaya dan matang seperti apa, kan?

BINAL || NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang