9. Mulai lagi.

73.9K 4.2K 509
                                    

Cw // nsfw picture

A fanfiction by dekhyuckie.
Hope you enjoy. Please if you don't like it just leave.

Start!

7 hari sejak insiden menghawatirkan dilalui Jaemin sangat cepat, anak-anaknya sembuh dan sudah bermain seperti biasa, Jeno pun begitu. Hanya saja, seminggu itu sangat menguras tenaga si manis.

Jelas, bagaimana Jaemin mengurus anak-anak dan suami yang sangat manja— benar-benar melelahkan.

Ini itu ini, semua Jaemin. Makan minta suapi, gak anak gak bapak ya gitu. Belum lagi kalau minta dipuk-puk sampai tidur, capek.

Syukurlah, sekarang Jaemin lumayan bisa santai. Karena Jeno udah sembuh total, kakinya gak bengkak kayak kemarin.

"Sayang," panggilan manja dari Jeno hanya dibalas deheman, karena Jaemin memilih fokus pada skincarenya.

"hari Minggu loh." Dari refleksi cermin Jeno bisa melihat Jaemin yang sangat cantik meskipun tanpa polesan sederhana kayak biasanya.

"Ya, terus?" Jaemin membalas tatapan Jeno dari cermin, sembari merapikan kembali perawatan kulitnya.

"Aku udah sembuh."

Alis Jaemin terangkat satu, "Ya, terus?" Ulang Jaemin kembali. Sungguh, Jeno terlihat aneh dan menyembunyikan sesuatu.

"Terus mulu, kapan beloknya." Kemudian bayangan Jeno memukul bantal terekam jelas di mata si manis.

"Dah dari lama kali pak beloknya." Ya ada benarnya juga sih.

Jeno berdecak kesal, dan Jaemin tersenyum meremehkan.

"Setor jatah Na." Malas, padahal Jeno tadi mau pakai cara halus plus malu-malu kucing, tapi Jaemin-nya malah gak peka.

Ya kayak, Jeno udah sehat bugar loh, masih kuat ambil jatah mingguannya.

Rahang Jaemin jatuh terbuka lebar, pun bola matanya. Gila, Jeno kayak gak ada hari besok aja.

"Libur deh mas, gak asik nanti main kakinya malah kram." Yang cantik berjalan mendekat.

Proporsi tubuh ramping dibalut kaus polos warna hitam— always, dan celana bokser senada bak tengah striptis di mata si dominan.

Oh God, Jaemin sempurna. Dalam bentuk apapun, dalam keadaan apapun, Jaemin selalu menarik perhatiannya.

Uhuk, adik Jeno juga.

"Gak fair! Aku kuat kok Na, toh emang udah jamnya kita ngewe." Jeno berguling di atas kasur, menendang kecil angin seperti bayi lucu.

Bahkan gumaman Jeno terdengar imut di telinga Jaemin. Kasian, masa anak kecil ditolak permintaannya?

Jaemin tertegun, mendengus geli dan meminta maaf karena menyamakan bayi dengan si kantong nafsu hidup.

"Cerewet. Aku cek anak-anak sebentar." Jaemin masih berdiri menatap tingkah absurd Suaminya.

Kemudian kalimat Jaemin langsung membuat Jeno berhenti berguling-guling.

"Serius, Na?" Jaemin mengangguk mantap.

"Mendingan mas stretching sana, daripada ada cedera pas main."

Jaemin lagi-lagi tersenyum aneh, meremehkan sang suami yang kini menatapnya tajam.

"Oh nantang kamu? Nakal, hm?" Jaemin tersentak, menggelinjang kecil kala perutnya dipenuhi kupu-kupu.

Karena Jeno dan hm diakhir mampu memberikan rangsangan kecil di tubuh si manis.

BINAL || NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang