20. [M] Who's obsessed w/ nipple.

82.9K 2.8K 861
                                    


A fanfiction by dekhyuckie.
Hope you enjoy. Please if you don't like it just leave.

Start!

Jaemin terus memejamkan matanya, sesekali mengedip dan menggulirkan pupilnya keatas karena—  suaminya itu, sedang memainkan putingnya dengan brutal.

Gila, Jaemin dibikin gila karena jempol Jeno memainkan pucuk nudenya kayak main game konsol.

Tekan, pelintir, cubit, Jaemin sampai nangis dan tubuhnya menggelinjang hebat.

Jari kakinya menekuk, dadanya membusung indah setiap putingnya dicubit keras.

"Ahhh— ah!" Jaemin menekuk lututnya, menggesekkan pahanya dan berharap klimaksnya bisa ditahan.

Malu, tak masuk akal jika Jaemin keluar 2 kali tanpa penetrasi.

"hnggg!" Tapi Jaemin nggak beruntung kali ini, Jeno bahkan sudah tau apa yang akan dialami suaminya itu.

Jeno segera berpindah posisi. Mengakangi tubuh si manis, kemudian menghisap puting Jaemin yang membengkak.

Pipi dominan itu sampai menirus, menatap Jaemin yang mulutnya terbuka lebar sambil mendesahkan namanya.

Kalau ada yang bilang Jeno itu terobsesi sama puting Jaemin, jawabannya benar!

Jeno tergila-gila sama puting lucu suaminya. Warna nude cantik kadang muncul malu-malu jadi sebesar kuku jempol kalau Jaemin terangsang.

Ah, Jeno mau menukar apapun untuk memuja puting Jaemin selamanya. Gila.

"Ja—ah, janganhh digi—GIT AKHH!!"

Telat, Jaemin baru mau memperingati Jeno, tapi suaminya itu malah menggigit putingnya sedikit kuat.

Jeno terkekeh, sementara tangan kirinya asik memelintir puting Jaemin dengan jempol dan ibu jarinya.

"Umhh, jangan digigit mas," Jaemin berhasil memenangkan diri, mengusap rambut legam Jeno untuk mencuri atensinya.

"Nipple kamu lucu yang,"

"Paling lucu sedunia." Astaga, gombalan kayak apa sih itu?

Bukannya tersipu malu, Jaemin malah menjambak rambut suaminya.

Perlahan Jaemin melepas lingerienya yang dari tadi ditahan dibawah dagu— Jeno yang nyuruh.

Sejenak mereka terdiam, sama-sama mengamati dua pucuk Jaemin yang lecet. Uhh— Jeno pakai giginya.

"Tambah gede, ya? Bengkaknya kayak waktu nyusuin adek." Jeno mengangguk mendengar aduan Jaemin, sesekali menjilat puting keras Jaemin dan dihadiahi lenguhan tertahan.

"Gara-gara sering kamu nenen kali, ya?"

"Bisa jadi, karena pakai nipple clamps juga. Kenapa? Kayak sedih gitu?" Tapi ekspresi sendu Jaemin mengunci pandangannya.

"Sedih lah! Coba mas pikir, kalo gede gini— mau pakai baju tipis malu! Jiplak banget." Jaemin menjelaskan setengah berteriak.

"Ya kamu gak usah keluar hehe." Nggak ada solusinya.

"Huft, minta maaf dulu sama mereka." lirih Jaemin, setengah menghindari tatapan Jeno.

Sumpah, detik itu juga Jeno bisa meledak karena tawanya. Haha, suaminya tuh unik, kenapa nggak minta maaf sama si punya puting gitu maksudnya.

Jeno tersenyum manis, "Ini, yang biasanya daddy jailin, kan? Maaf ya sayang." Ucapnya dengan suara serak.

Sial, pipi Jaemin langsung merona. Malu banget rasanya, apalagi lihat Jeno yang khidmat menatap putingnya seakan bisa lari kapan saja.

BINAL || NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang