33. After Sex.

84.6K 1.7K 131
                                    


A fanfiction by dekhyuckie.
Hope you enjoy. Please if you don't like it just leave.

Start!

Setelah pergumulan kasar yang memakan waktu kurang lebih 5 jam, mereka kini sedang berbicara santai dan saling berpelukan nyaman.

Lengan kokoh Jeno memeluk pinggang Jaemin posesif, sesekali disuap penuh afeksi. Jaemin yang merasa diayomi terbuai suasana, asik menahan senyuman karena tingkah suaminya.

"Tumben banget sih Na, mupeng sampai segitunya. Kamu kenapa?" Tapi pertanyaannya yang ini langsung buat Jaemin cemberut, ada rasa bersalah karena itu tentang foto majalah.

Tapi, gak mungkin dia bakal jujur kan?

"Dibilangin gara-gara kita ga ngeseks dua hari kok, ngeselin deh nanya-nanya." Sekarang Jaemin jadi sensitif.

"Bohong deh, kamu ga diewe dua Minggu aja kayak nemu keajaiban, jujur hayoo..." Senyum Jeno meremehkan, tangannya turun kebawah untuk memberi hukuman.

Alias mencubit Si Cici lumayan kuat, Jaemin aja dibuat berteriak.

"Ya, mang napa sie? Kamu kalo kepengen juga aku ngakang kok, masa giliran aku mau malah dicurigain." Jaemin kesal.

Dua tangan Jaemin yang dari tadi dicekal Jeno mulai memberontak, si manis kayak mau balas cubitan di pantatnya tadi— tapi tetap gagal, cengkraman Jeno malah semakin menguat.

"Iya iya hish, galak deh bapaknya Jisung."

Sebenarnya Jeno hanya penasaran. Mau Jaemin emang kepengen atau apapun itu, toh Jeno ikut untung.

"Btw, cowok yang keibu-ibuan tadi siapa Na?"

"Keibu-ibuan palamu!— yang mana?" Jaemin dengan sengaja membenturkan kepalanya di wajah Jeno.

Ya kali, cowok keibu-ibuan...

Jeno meringis karena hidungnya sakit, "Yang tadi ngeliatinnya kayak liat hantu, matanya melotot gede banget, mana ngikutin kita sampai pintu depan." Adu Jeno.

"Siapa, ya? Jonas?" Jaemin sedikit takut, dia gugup kalau ketahuan— hubungannya dengan Jeno ataupun foto telanjangnya.

Jeno menggeleng, dia ga yakin kalau nama Jonas cocok untuk laki-laki tadi.

"Gak deh, manly banget namanya. Orang dia kecil gitu, imut, putih, manis—" omongan Jeno terputus gara-gara dicubit sama Jaemin.

Oh ternyata Jaemin ga rela denger suaminya memuji orang lain di depan telinga.

"Siapa sih? Kan aku ga liat, orang dibuntel sama selimut."

Iya juga, Jaemin sangking malunya dan ga mau ada yang tau— bahkan sampai baju-bajunya karena pasti banyak yang hafal, dia milih dibuntel selimut sambil digendong Jeno keluar dari kantor.

Padahal, malah jadi pusat perhatian.

"Yang tadi waktu kamu bilang 'misi, saya yang punya Leecorp' itu? Anjai, aku nahan ketawa loh mas." Jaemin terkikik kecil setelah menirukan nada Jeno.

Maksudnya, suami Jaemin bisa sombong juga.

"Kak Chitta mungkin?" Lanjut Jaemin.

"Iya kali, pokoknya kalo dia homo, dia jadi sub, yakin seyakin-yakinnya." Jeno menjelaskannya dengan menggebu.

Ada hening sejenak, dan perasaan Jaemin jadi nggak enak.

"Oh ya Na, ga lupa minta polosan kan?" Jeno mengecup tiap inci wajah Jaemin, rambut, kening, pelipis, pipi, semua Jeno kecup penuh kasih.

BINAL || NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang