04. I'm Sorry..

3.4K 338 53
                                    

.
.
.
.


Sunoo sedari tadi tak berhenti menggumamkan doa dan terus berjalan mondar-mandir dengan gelisah didepan ruang rawat ni-ki.

"Kak ni-ki nggapapa kan?"

Setelah melihat Taehyung keluar dari ruangan, Sunoo langsung menghampiri dengan wajah yang khawatir.

"Ni-ki sudah sadar. Anak itu memang sangat kuat. Keadaannya masih sangat lemah dan masih memerlukan perawatan. Tapi tak ada yang perlu di khawatirkan saat ini" Ucap Taehyung ke Sunoo.

"Lalu apa Aku boleh masuk?"

"Tentu saja. Tapi jangan biarkan dia banyak bergerak dan banyak fikiran" Sambung Taehyung.

Setelah mendapatkan izin Sunoo pun langsung masuk kedalam ruangan. Dia merindukan adiknya sangat. Dia merindukan suara adiknya yang selalu memanggilnya. Walaupun, lebih banyak tangisan yang Sunoo dengar. Tapi tak apa, mulai sekarang Sunoo akan menjaga dan memberi adiknya kebahagiaan. Catat!
.
.


"Ni-ki.. "

Mata Sunoo memanas adik yang dia tunggu dari seminggu yang lalu kini sudah membuka matanya dan keluar dari dunia bawah sadarnya.

Sunoo berjalan kearah bankar ni-ki dan menyentuh surai hitam adiknya.

"Kamu nggapapa? Ada yang sakit? Mau kakak panggil Dokter lagi? Hmm? " Banyak pertanyaan yang dilontarkan sunoo namun ni-ki hanya diam dan menatap keluar jendela rumah sakit dengan pandangan kosong.

"Kak.. Kenapa ni-ki selamat? Bukannya mereka ingin ni-ki mati? Kenapa nyelametin ni-ki? "

Sunoo hanya bisa mematung mendengar ucapan ni-ki. Sunoo langsung menggenggam tangan ni-ki yang terbebas dari infus.

"Siapa yang mau adek mati? Adek tau? Walaupun semua orang mau nyakitin adek! Kak Sunoo bakalan berdiri paling depan buat ngelindungin kamu" Ucapan Sunoo membuat atensi ni-ki mengarah ke Sang Kakak.

Tangan Sunoo terangkat buat nyentuh pipi tirus adiknya.

"Dek, ni-ki itu anak yang baik. Kamu bukan orang jahat. Semua yang orang bilang itu ngga bener. Adek masih punya kakak-kakak"

"Kakak yang mana? Mereka bahkan ngga ada yang ingin ni-ki hidup"

"Ni-ki inget kata Mama dulu. Ni-ki walaupun kecewa tapi ni-ki ngga boleh dendam dan harus bisa memaafkan dan membalasnya dengan kebaikan. Kalau mereka mau memperbaiki sikap mereka ke kamu apa kamu mau maafin?" Tanya Sunoo lagi.

"Ni-ki selalu maafin mereka bahkan udah lama. Tapi, apa mungkin mereka bakal memperbaiki?" Sunoo tersenyum tipis menanggapi ucapan ni-ki.

"Mau kakak bantu duduk?" Tanya Sunoo yang dibalas anggukan dari ni-ki.

"Haus? Mau minum dulu?" Ucap Sunoo setelah membantu ni-ki bangun untuk duduk.

"Bolehh" 

Saat Sunoo membantu ni-ki untuk minum air dengan sedotan tiba-tiba pintu ruangan terbuka.


Cross The Line - Enhypen [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora