06. Kak Jake

3.2K 290 13
                                    

~adek~
.
.
.
.


"Yatuhan! Kenapa rem ini tak berfungsi!"

"Jangan bercanda! Bagaimana jika Riki terluka!"

Tidur ni-ki terlihat gelisah. Keringat dingin bercucuran dari keningnya. Ingatan masa lalunya kembali.

"Ma.. Ma.. "

"Lindungi dia dengan bantal! Akan ku coba tabrakkan mobil ini ke sesuatu"

Jake yang baru keluar dari kamar mandi yang ada didalam ruang rawat ni-ki tersentak mendapati adiknya tertidur dengan gelisah dan bibir yang bergetar.

"Ni-ki? Dek? Adek? Ehh.. Bangun dulu yuk"

Jake mengelus pelan rambut ni-ki dan mengguncang pelan bahu adiknya. Namun, manik ni-ki masi saja terpejam.

"Mama sayang Riki.. Riki harus jadi anak baik!"

"Maafkan Papa sayang.."

Brakkk~

"MAMAA!! "

Ni-ki bangun dari tidurnya dengan nafas yang tersengal-sengal. Telinganya berdengung kencang serta kepalanya berdenyut. Dia menutup telinganya dengan kedua telapak tangannya.

"Ni-ki? Ada apa? Kamu mimpi buruk? "

"Hiks-- maaf.. Maaf.. Mama.. Papa.. J-jangan tinggalin Riki"

Jake langsung merengkuh tubuh adiknya. Mendekatkan telinga kanan sangat adik ke jantungnya dan menarik tangan adiknya untuk memeluknya.

"Sstt- tenang ya Kakak disini. Ngga ada yang bakal ninggalin kamu. Kakak sayang kamu. Maafin kesalahan kakak ya.. " Bisik Jake. Namun, sepertinya itu tak berhasil malah tubuh ni-ki semakin bergetar ketakutan bahkan wajahnya sudah memerah.

"Hiks.. Mama.. Papa.. Hiks- maaf.. Pembunuh.. A-aku" Racaunya didalam pelukan Jake.

"Nggak! Sstt-- cukup ya adek bukan pembunuh. Jangan bicara begitu lagi"

Jake pun semakin bingung karena saat ini dia sedang sendirian menjaga ni-ki. Langsung saja dirinya memencet tombol darurat diatas bankar ni-ki.

"Udah ya.. Wajah kamu udah merah banget dek.. Dokternya kemana lagi"
.
.
.
.

"Kak Sunoo!"

Sunoo yang sedang melamun menyusuri taman sekolah terhenti karena ada yang memanggil namanya.

"Oh Daniel. Kenapa?"

"Kak. Ni-ki kemana kok ga masuk? Dari 3 hari lalu aku masuk sekolah lagi kok ga pernah liat ni-ki? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Daniel

Daniel itu sahabat ni-ki dari SD. Daniel juga mengetahui apa yang dialami Sahabatnya sejak kecil. Kadang Daniel juga yang membantu ni-ki mengobati luka bekas pukulan kakak-kakak ni-ki. Beberapa hari lalu Daniel harus pergi keluar kota bersama kedua orangtuanya jadi dia tidak apa yang terjadi kepada sahabatnya itu.

"Ni-ki dirumah sakit" Jawaban singkat Sunoo berhasil membuat Daniel terkejut.

"Rumah sakit? Kenapa?"

Sunoo menarik nafas panjang dan mulai menjelaskan semuanya ke Daniel.

"Seminggu yang lalu ni-ki sempat koma. Tapi sekarang dia udah sadar" Daniel sempat terkejut namun setelah mendengar sahabatnya sudah sadar kekhawatirannya sedikit berkurang.

"Syukurlah kalau gitu. Terus kenapa kakak malah sedih?"

"Gue sedih karena sekarang ni-ki kena trauma kronis. Gue bingung niel.. Kakak-kakak yang lain udah sadar sama kelakuan biadap mereka. Tapi, adek gue jadi punya trauma. Dan itu nyiksa dia banget, dia jadi mudah sakit"

Cross The Line - Enhypen [END]Where stories live. Discover now