09. Ulang Tahun Jungwon.

2.7K 262 3
                                    

~adek~
.
.
.
.

"Ayo lah.. Baru dua suap loh"

"Ga enak. Hambar.. "

"Namanya juga bubur Dek. Terus kamu maunya apa? "

Pagi ini Sunghoon dibuat bingung oleh adiknya yang susah sekali untuk makan. Hari ini Sunghoon harus menjaga adiknya sendirian karena seluruh saudaranya sedang ada kesibukan masing-masing.

"Mau tidur.. Pusing"

"Eh.. "

Sunghoon langsung menempelkan telapak tangannya di kening sang adik. Panas, sudah dipastikan ini demam dan itu berhasil membuat Sunghoon sedikit kalang kabut.

"Aduh.. Kamu kayanya demam. Yaudah baringan dulu deh" Ucap Sunghoon sembari membantu adiknya untuk berbaring.

"Duh.. Kakak harus gimana nih?" Monolog Sunghoon.

Sunghoon berdiam diri sebentar untuk berfikir setelah itu langsung menekan tombol yang ada di atas bankar adiknya. Tak lama dokter pribadi ni-ki yaitu Taehyung datang dengan stetoskop yang mengalung di lehernya.


"Permisi, biarkan saya memeriksa pasien dahulu"

Sunghoon mengangguk dan mempersilahkan Taehyung melakukan tugasnya.

"Kamu merasakan sesuatu?" Ujar Taehyung sembari mengusap sayang rambut ni-ki.

"Pusing.. " Cicit ni-ki namun masih dapat terdengar si indra pendengaran Taehyung.

"Kamu kelelahan. Jangan terlalu banyak beban fikiran ya.. Sekarang kamu istirahat aja, Kakak bakal suntikin obatnya"

Taehyung mulai menyuntikkan sesuatu cairan ke tubuh ni-ki. Saat dirasa obat tersebut mulai masuk kedalam tubuhnya cairan bening berhasil keluar membasahi pipinya.

"Hiks.. "

"Sstt-- sakit ya? Gapapa udah kok"

Sunghoon menunduk dan mengarahkan kepala sang adik ke cekruk lehernya. Mengusap surai hitam adiknya dan membisikan kata-kata penenang.

"Sakitt.. " Lirih ni-ki didalam pelukan kakaknya.

"Udah ya.. Sekarang tidur aja biar ga sakit. Tenang kakak disini"

Setelah selesai menyuntikkan obat tersebut Taehyung pergi keluar untuk mengerjakan pekerjaannya yang lain. Dan Sunghoon masih setia memeluk adiknya yang mencengkram kuat Hoodie hitamnya.

"Udah dong ya.. Suntikannya udah selesai. Nanti kamu capek kalau gini" Tangan Sunghoon tak berhenti mengusap rambut ni-ki sayang. Memberikan sedikit ketenangan, mungkin karena suntikan dirinya terkena serangan panik.

"Mau pulang.. Takut" Ucap ni-ki disela-sela isakannya. Kalimat itu berhasil membuat Sunghoon bingung harus bertindak seperti apa.

"Sabar ya.. Tidur dulu yuk badan kamu panas"

"Ga mau hiks-- mau pulang.. "

Sekarang apa yang harus dilakukan Sunghoon. Dirinya sedikit kewalahan sekarang.

"Istirahat dulu ya.. Kalau nanti kamu baikan kita pulang" Bisik Sunghoon.

Cross The Line - Enhypen [END]Where stories live. Discover now