07. Kepedulian

2.9K 291 13
                                    

~adek~
.
.
.
.

Terhitung sudah 3 hari ni-ki sadar dari koma. Ni-ki ingin sekali pulang kerumah karena merindukan kasur nyamannya. Ya walaupun kasur itu juga saksi kesedihan ni-ki.

Sekarang ini hari minggu. Semua kakaknya ada di dalam ruang rawatnya. Ni-ki memandang Sunoo yang sedang bercanda dengan Jungwon, Jay dan Heeseung yang sepertinya membicarakan pekerjaan, Jake yang sedang membaca buku, dan Sunghoon yang sepertinya bermain game online.

'Heungg-- bosann' ucap niki dalam hati.

'Apa aku mimpi ya? Kok kakak-kakak baik sama aku. Biasanya kalau aku sakit mereka ga pernah peduli'

Ni-ki mengembungkan pipinya dan memainkan jari-jarinya.

'Kata Daniel kalau mau ngecek ini mimpi apa engga harus dicubit'





"Aww!"

Karena fikiran aneh-anehnya ni-ki mencubit lengannya sendiri dan meringis sakit. Sakit? Jadi ni-ki ga mimpi? Fikirnya. Namun pekikanya tersebut membuat kakak-kakaknya terlonjak kaget.

"Kenapa hmm? Kamu ngerasa sakit?" Tanya Sunoo khawatir.

Ni-ki menatap Sunoo heran dan menggelengkan kepalanya. Heeseung pun mengusak kepala bagian belakang ni-ki yang membuat sang empunya menoleh.

"Terus kenapa kamu tapi teriak kaya kesakitan gitu?"

"Ni-ki gapapa. Cuma tadi ni-ki coba cubit lengan ni-ki aja" Jelas ni-ki dengan senyum canggung yang bertengger di bibirnya.

"Astaga. Kamu ngapain nyubit lengan kamu. Ya pasti sakit dong" Sahut Jake seraya menggenggam tangan ni-ki yang terbebas dari infus.

"Ni-ki kira ini mimpi makanya ni-ki cubit tangan ni-ki. Soalnya kata Daniel kalau ngga sakit berarti kita mimpi" Jelas ni-ki lagi.

Percayalah kakak-kakak ni-ki sekarang merasa sangat gemas. Tapi, juga ada rasa sendu yang tersirat dari tatapan mereka. Adiknya saja sekarang sudah tak percaya akan kasih sayang mereka. Karena kejadian 7 tahun yang lalu.

"Jadi sakit ngga?" Sahut jungwon.

Jungwon masih takut untuk mendekatkan diri ke ni-ki. Walaupun Jungwon tak pernah memberikan kekerasan fisik kepada ni-ki. Tetapi dirinya selalu memaki bahkan membentak ni-ki yang pastinya merusak mental adiknya. Jungwon hanya takut adiknya kembali sakit karena mengingat peristiwa masa lalu saat bersamanya.

Ni-ki pun menatap Jungwon yang ada disamping Heeseung. Jungwon kakak kesayangannya dulu berbicara dengan bahasa yang lembut kepada dirinya. Benarkah ini bukan mimpi?

"Eungg sakit" Cicit ni-ki namun bisa didengar yang lainnya.

"Ya berarti yang kamu lihat sekarang ini bukan mimpi. Sekarang kamu ga perlu khawatir. Jangan dicubit lagi nanti merah tangannya" Ujar Jungwon sambil mengusap lembut rambut adiknya.

"Ni-ki cuma mau mastiin aja. Soalnya kalau ni-ki sakit kalian--"

"Ni-ki mau keluar ga? Ayo ke taman!" Sahut Sunoo antusias saat merasa suasana hati ni-ki berubah.

Cross The Line - Enhypen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang