After Divorce-04

71.4K 7K 1.1K
                                    

Morgan dan Gwen tidak lagi berdua, kini meja sudah lengkap setelah kehadiran Vincent, Natta, dan Ben di mana mereka semua sedang menunggu makanan mereka datang. Sambil menunggu, mereka tampak asyik mengobrol tetapi Morgan lebih banyak diam.

"Aku diangkat jadi pemimpin di kantor pusat karena anak dari pemilik perusahaan masih belum cukup umur untuk gantiin bos aku, tapi sekarang dia udah cukup umur dan ya, aku dipindahin ke Indonesia, pimpin perusahaan yang ada di Indonesia." ujar Gwen.

"Tapi lo hebat sih, aura bos lo itu kuat banget." ucap Natta membuat Gwen tertawa.

"Permisi, pesanan Anda sudah datang." kata seorang pelayan yang datang bersama rekannya untuk menaruh makanan di meja.

Morgan memperhatikan setiap pergerakan Gwen dan Vincent secara sembunyi-sembunyi di mana dua orang itu duduk bersebelahan dengan Vincent yang tampak sibuk memberikan perhatian pada Gwen seperti memberikan garpu dan sendok, mendekatkan piring juga gelas pada Gwen.

Mereka semua sudah mencicipi makanan yang mereka pesan, pelayan pun sudah pergi. Mata mereka tertuju pada Gwen yang tiba-tiba saja batuk setelah memasukkan kuah soto ke dalam mulut.

"Pelan-pelan." Vincent menepuk-nepuk pelan punggung Gwen.

"Soto aku pedes, aku kebanyakan masukin sambelnya." kata Gwen dengan mata yang merah dan mendekatkan tisu ke hidung.

"Mau ditukar sama punya aku? Aku belum masukin apa-apa ke soto aku." Vincent mendekatkan mangkuk sotonya pada Gwen.

"Nggak papa?" tanya Gwen dengan tidak enak hati.

Vincent mengangguk, "nggak papa lah. Biar aku yang masukin sambelnya, kamu tinggal bilang stop aja nanti."

Ben menyikut Natta sambil melirik Morgan sejenak di mana Morgan tampak muak dengan Gwen dan Vincent.

"Hareudang, hareudang, hareudang." Natta bernyanyi seraya mencicipinya makanannya lalu menoleh pada Morgan yang sedang menatapnya. "Apa? Gue nyanyi."

"Panas, panas, panas." timpal Ben dan Morgan beralih menatap Ben. "Makanan gue, makanan gue yang panas." kata Ben saat Morgan beralih menatapnya.

Selera makan Morgan hilang karena empat orang yang ada di dekatnya, Morgan mengeluarkan ponselnya lalu menatap sejenak ponsel itu dan bangkit berdiri membuat mereka kompak menatap Morgan, termasuk Gwen.

"Sorry, gue harus pergi karena gue harus jemput calon istri gue, calon ibu dari anak-anak gue." kata Morgan di mana laki-laki itu berbohong. Morgan memang ingin pergi tetapi bukan karena Aiko, karena ia sudah merasa muak dengan tingkah Gwen dan Vincent.

-afterdivorce-

Morgan membanting kunci mobil di meja lalu membuka dengan emosi kancing kemejanya dan menuangkan air dari botol ke gelas. Dalam sekali tenggak, minuman itu langsung habis dan Morgan kembali menuangkannya untuk yang kedua kalinya.

Morgan duduk di kursi mini bar dengan kedua siku yang bertumpu pada mini bar, gelas berukuran kecil yang Morgan pegang berada di tangan kanannya. Isi kepala Morgan sedang dipenuhi oleh momen Gwen dengan Vincent tadi.

"Gue yakin Gwen sama Vincent lagi kerja sama untuk bikin gue panas, bener-bener cara yang murahan." Morgan tertawa kecil seraya mengisi gelasnya kembali.

Morgan menatap lurus ke depan sambil menelan minumannya. "Tapi, kalo ternyata enggak dan dua orang itu sampe ke arah yang serius. I mean, married. Kayak yang pernah gue bilang ke lo, Gwen, lo nggak akan tenang."

Morgan menggeleng. "Enggak, gue nggak panas liat lo sama Vincent, sama sekali enggak. Gue cuma nggak pengen liat lo bahagia."

Morgan mengisi gelasnya untuk yang kesekian kalinya di mana ia merasa kepalanya mulai pusing. "Lo nggak akan pernah bahagia, Gwen." gumam Morgan sambil tersenyum.

-afterdivorce-

Gwen sedang berdiri sambil memperhatikan Aiko yang baru saja memakai gaun pernikahan hasil rancangannya di mana menurut Gwen, gaun itu sangat cocok untuk Aiko hingga membuat Gwen membayangkan bagaimana jika dirinyalah yang memakai gaun tersebut.

"Menurut aku kurang cocok di kamu." kata Morgan membuat Gwen mengalihkan mata pada laki-laki itu.

Aiko menatap Gwen. "Kalo boleh jujur, ini nggak sesuai ekspektasi saya." Aiko tersenyum.

Rekan-rekan Gwen yang ada di sana dan mendengar dengan jelas ucapan Morgan juga Aiko, saling tatap karena menurut mereka gaun yang Aiko pakai tampak bagus.

"Saya minta maaf, mungkin abis ini kita bisa diskusi lagi, biar saya perbaiki." balas Gwen.

Aiko menggeleng. "Bentar lagi hari H, udah nggak ada waktu lagi. Ya udah deh, gaunnya kayak gini aja, walaupun agak kecewa sih."

"Saya bener-bener minta maaf." kata Gwen.

"Udah selesai, 'kan? Ayo kita pergi, kita harus cek gedung lagi." ujar Morgan.

Aiko mengangguk dan sesekali melirik Gwen dari cermin dengan gaunnya yang mulai dilepas. Aiko beralih menatap Morgan yang sedang berdiri menyamping, tanpa perlu bertanya, Aiko dapat melihat Morgan tampak membenci Gwen dan Aiko merasa bersyukur akan hal itu.

-afterdivorce-

"Apa keliatan jelek?" Gwen menunjuk gaun Aiko dan bertanya pada Vincent yang sedang duduk di sofa.

"Bagus, kenapa kamu malah nanya kayak gitu?"

"Uncle Vincent!" seru Belle sambil berlari masuk dan Vincent langsung melebarkan kedua tangannya untuk memeluk Belle.

Gwen mundur beberapa langkah dan memperhatikan gaun hasil rancangannya, "tapi Aiko nggak suka."

"Aiko?" beo Vincent.

Gwen mengangguk dan duduk di sebelah Vincent, mereka sedang berada di ruangan Gwen dan hanya ada dua orang itu saja di sana. "Itu gaun Aiko."

"Jadi kalian udah ketemu jauh sebelum kita makan bareng?"

Gwen mengangguk, "Morgan keliatan benci aku."

"Kamu sedih?"

Gwen langsung menggeleng. "Aku cuma bingung, kenapa dia benci aku?"

"Gimana kalo ternyata Morgan yang belum move on?" tanya Vincent membuat Gwen membulatkan mata.

"Nggak mungkin, udah tujuh tahun aku sama Morgan pisah, dan kamu bilang Morgan belum move on? Morgan itu sayang banget sama Aiko, mustahil banget ada kata belum move on."

"Menurut kamu, Aiko itu gimana ke kamu?" tanya Vincent.

"Aiko juga keliatan nggak suka sama aku, pasti karena aku..." Gwen menatap anaknya yang juga menatapnya. "... Ya, kamu tau lah." Gwen tersenyum.

"Yang nggak suka sama kamu cuma dua orang, malah rasa nggak suka mereka ke kamu kalah sama rasa suka aku, ke kamu."

Gwen tertawa lalu beranjak. "Ayo kita pulang, kita dinner bareng."

afterdivorce

Qotd: ada yang dukung Gwen sama Vincent?

After Divorce [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang