After Divorce-16

52.3K 5.1K 695
                                    

Morgan dan Vincent sama-sama tersenyum pada Belle yang berdiri di depan lift sedangkan mereka berada di dalam lift dan menunggu pintu tertutup. Ketika pintu lift sudah tertutup, senyum dua laki-laki itu hilang seketika karena mereka merasa malas berada di lift yang sama.

"Lo tau gue tertarik sama Gwen, walaupun gue udah deket sama Belle, gue pengen lebih deket lagi dan jangan halangin gue." kata Vincent dengan mata yang tertuju pada pintu lift.

"Gue berhak nentuin Belle harus deket sama siapa aja, berhak juga ngelarang Belle untuk deket sama siapa."

Vincent menatap Morgan. "Lo keliatan ngelarang Belle untuk deket sama gue, apa karena lo nggak mau gue jadi bokap Belle juga? Apa lo bakal doktrin Belle yang enggak-enggak tentang gue?"

Morgan tertawa kecil. "Nggak usah drama, mau lo besok nikah sama Gwen, gue nggak peduli."

"Lo juga nggak punya hak untuk peduli apalagi sampe ngelarang karena lo bukan siapa-siapa Gwen lagi."

"Kalo kayak gitu, semangat untuk caper sama anak gue. Mungkin lo capernya nggak akan segampang dulu, karena sekarang udah ada gue." Morgan tersenyum.

"Tujuan gue tulus, ngebahagiain Gwen sama Belle, terutama Gwen. Gue emang harus ngebahagiain Gwen karena sebelumnya dia hidup tersiksa karena lo." ucap Vincent lalu keluar dari lift yang baru saja terbuka sedangkan Morgan masih berdiri di sana sambil menatap kepergian Vincent.

-afterdivorce-

Morgan baru saja menjemput Aiko di bandara dan sedang menyeret koper perempuan itu untuk masuk ke apartemen sedangkan Aiko sudah masuk ke kamar.

"Ya ampun, capek banget." kata Aiko sambil duduk di tempat tidur dan melepas perhiasan yang ia pakai.

"Seru jalan-jalannya?" tanya Morgan setelah menaruh koper Aiko di dekat lemari dan menatap barang belanjaan Aiko yang jumlahnya cukup banyak.

Aiko mengangguk. "Aku sama temen-temen aku ada niat mau keliling Eropa, ya nggak lama lagi sih."

"Lagi?" tanya Morgan yang sedang berdiri di depan Aiko.

"Iya, kamu keberatan? Apa salahnya sih bikin istri seneng?" Aiko berdiri dan melepas pakaiannya.

"Aku ngerasa sedih karena kamu tinggal-tinggal terus." Morgan memeluk Aiko dari belakang.

"Morgan, aku capek." Aiko menjauh dari Morgan saat Morgan menciumi lehernya. "Sedih? Ya kamu tinggal pergi main ajalah sama temen-temen kamu, nongkrong kek, atau nonton bola bareng."

"Kalo aku boleh tau, kamu abis berapa banyak selama di sana? Termasuk untuk belanjaan kamu?" tanya Morgan.

"Kamu mulai perhitungan?" tanya Aiko balik.

"Ai, aku cuma nanya."

"Yang pasti miliaran, aku harap kamu bisa kerja lebih giat lagi untuk aku. Dan, boleh nggak kalo uang bulanan aku ditambah? Jadi tiga ratus juta?" Aiko mendekati Morgan setelah memakai handuk kimononya.

Morgan tertawa karena tidak habis pikir dengan Aiko. "Tiga ratus juta?"

"Aku yakin itu nominal yang kecil untuk kamu, untuk seluruh keluarga kamu." Aiko melingkarkan kedua tangannya di leher Morgan.

"Tapi aku juga harus nafkahi orang lain."

Aiko mengerutkan dahi. "Orang lain?"

"Aku punya anak."

Aiko membulatkan mata dan menjauhkan tangannya dari leher Morgan, "anak?!"

Morgan mengangguk, "aku sama Gwen punya anak."

After Divorce [COMPLETED]Where stories live. Discover now