After Divorce-07

64.3K 6.2K 1K
                                    

"Aku boleh minta sesuatu nggak sama kamu?" tanya Aiko yang sedang berbaring seraya dipeluk oleh Morgan.

"Boleh dong."

"Kalo kita bikin rumah nanti, boleh nggak rumah itu atas nama aku?" Aiko mendongak menatap Morgan.

"Aku emang ada niat untuk bikin rumah atas nama kamu."

Aiko tersenyum, "serius?"

Morgan mengangguk.

"Terus, kalo misalnya semua aset kamu atas nama aku, boleh nggak?" tanya Aiko lagi yang kali ini berbaring terlungkup dengan kepalanya yang menjauh dari bantal.

Morgan terdiam.

"Nggak boleh, ya?" Aiko memasang ekspresi sedih.

"Boleh. Oke, aku bakal bikin semua aset aku atas nama kamu."

Aiko langsung memeluk Morgan, "makasih banget! Jadi makin sayang deh."

"Berarti gantian dong aku yang minta sesuatu sama kamu." kata Morgan membuat Aiko langsung mengendurkan pelukannya.

"Emang kamu mau minta apa?"

Morgan menyentuh pipi Aiko, "hak aku."

Aiko menghela napas dan beralih terlentang di tempat tidur. "Kalo aku masih belum siap, apa kamu nggak jadi ubah aset kamu atas nama aku?"

"Kasih tau aku, kasih tau aku apa yang bikin kamu nggak siap."

"Ya, susah untuk aku kasih tau. Intinya aku belum siap, kamu kenapa jadi nggak pengertian sih?"

Morgan beralih duduk di tempat tidur. "Sayang, kamu itu istri aku dan emang udah seharusnya kamu jalani kewajiban kamu."

"Udah jelas kamu nikahin aku cuma karena urusan ranjang." Aiko tertawa sambil memalingkan wajah.

"Kamu nggak siap, atau justru nggak mau? Kalo emang kamu nggak siap, kasih tau aku kapan kamu siap. Kalo nggak mau, apa alasan kamu sampe nggak mau lakuin itu sama aku?"

"Kamu keliatan mulai capek sama aku, atau jangan-jangan bentar lagi kamu bakal bilang kalo Gwen itu lebih baik dari aku?" Aiko beranjak dari tempat tidur dan sebelum membuka pintu kamar, perempuan itu menoleh pada Morgan. "Jangan lupa, aset kamu harus nama aku, semua aset kamu."

Morgan menatap Aiko lalu tertawa kecil setelah pintu tertutup. Morgan menghela napas kasar dan beranjak dari tempat tidur untuk pergi ke balkon tetapi sebelumnya ia ambil sekotak rokok dari laci.

Morgan duduk di kursi yang ada di balkon sambil menyesap rokoknya dengan mata yang tertuju pada langit. Wajah Gwen, itulah yang sedang memenuhi isi kepala Morgan saat ini.

Morgan kembali menghela napas kasar karena kini isi kepalanya dipenuhi dengan sikap patuh Gwen terhadapnya, bagaimana Gwen memperlakukannya, menuruti permintaannya tanpa ada protes sedikitpun, dan bagaimana Gwen selalu tersenyum di segala kondisi. Senang, sedih, dan tertekan sekalipun, perempuan itu tetap tersenyum.

-afterdivorce-

Gwen yang sedang asyik menyetir dengan kecepatan rendah dibuat terkejut karena tiba-tiba saja seorang pengendara motor terjatuh di dekatnya.

"Ya ampun." Gwen membulatkan mata sambil menutupi mulut menggunakan kedua tangan. Gwen pun segera keluar untuk melihat keadaan sang pengendara motor.

"Sial! Lo udah senggol gue!" kata pria yang merupakan pengendara motor tadi di mana telapak tangannya terluka.

"Nggak ada, saya nggak ada senggol bapak. Malah saya nggak ngerasain apa-apa, kalo saya..."

"Intinya lo senggol gue!" Pria itu langsung berdiri di mana mereka langsung menjadi pusat perhatian.

After Divorce [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang