After Divorce-10

68.7K 6.8K 477
                                    

Kemarin, Morgan tidak bisa tidur setelah melihat hasil rekaman CCTV, lebih tepatnya saat melihat anak perempuan yang tampak sangat dekat dengan Gwen.

Siapa anak itu? Morgan terus saja bertanya-tanya hingga kepalanya terasa pusing.

"Kamu nggak papa?" tanya Aiko setelah menyesap tehnya.

"Aku cuma pusing dikit." Morgan pun meminum kopinya.

"Hari Sabtu nanti aku mau pergi, pergi jalan-jalan sama temen-temen aku."

"Ke mana?" tanya Morgan.

"Ke London."

Morgan tampak terkejut, "keluar negeri? Berapa lama? Cuma kamu sama temen-temen kamu aja? Aku nggak ikut?"

"Iya, cuma aku sama temen-temen aku aja. Temen-temen aku juga nggak bawa suami mereka kok. Kita nggak cuma ke London aja, tapi bakal pergi ke negara-negara lain. Berapa lama? Kemungkinan seminggu sih."

Morgan kembali terkejut, "seminggu? Kamu tinggalin aku selama seminggu?"

"Emang kenapa? Di sini ada pembantu yang siap urus segala keperluan kamu. Bahkan temen aku udah ada yang punya anak, kamu tau, 'kan? Dan suaminya kasih izin tuh walaupun mereka udah punya anak."

Morgan tidak bisa berkata-kata dan akhirnya memilih untuk diam di mana sebenarnya ia merasa keberatan dengan kepergian Aiko nanti.

-afterdivorce-

Morgan menghela napas karena Gwen juga anak perempuan yang kemarin ia lihat melalui rekaman CCTV, tidak terlihat sedikitpun pagi ini. Morgan menutup laptopnya lalu memanggil Natta ke ruang kerjanya karena ada yang ingin ia tanyakan.

Morgan sedang menunggu Natta dan seketika merasa kesal karena temannya itu tidak kunjung datang padahal letak ruangan mereka tidak jauh.

Morgan menekan salah satu tombol yang ada di mejanya. "Nat, jangan sampe gaji lo gue potong kalo lo nggak dateng ke ruangan gue sekarang juga." Setelahnya, Morgan menyandarkan tubuhnya.

Semakin Morgan memikirkan tentang anak perempuan itu, Morgan menjadi tidak tenang. Morgan beranjak seraya melepas jasnya dan ia taruh begitu saja di meja lalu berdiri dengan memperhatikan pemandangan luar dari ruangannya.

"Apa sih?" Natta akhirnya datang.

Morgan balik badan menatap Natta. "Vincent sama Gwen udah nikah?"

"Hah? Serius? Kata siapa?" Natta terlihat terkejut.

Morgan memejamkan mata sejenak. "Nat, gue nanya dan lo malah nanya balik? Dari nada gue, lo bisa denger kalo gue lagi nanya, 'kan, tadi?"

"Ya, gue kaget karena tiba-tiba aja lo nanya kayak gitu."

"Dua orang itu udah nikah?" tanya Morgan lagi.

Natta tertawa kecil. "Padahal tadi gue nanya balik sama lo, yang artinya gue juga nggak tau."

Morgan menghela napas panjang.

"Gue yakin Gwen sama Vincent belum nikah sih, kalo emang mereka mau nikah, pasti lo orang pertama yang bakal diundang sama Vincent."

"Gimana kalo ternyata Vincent sama Gwen nikah diem-diem?" tanya Morgan.

"Emang kenapa sih?" tanya Natta balik sambil mengambil minuman dari kulkas.

"Lo udah berapa kali ketemu sama Gwen?"

Natta menaikkan sejenak kedua bahunya. "Nggak tau, kayaknya udah berkali-kali."

"Setiap lo berdua ketemu, Gwen selalu sendirian?"

"Kadang sama Vincent."

"Lo nggak pernah liat Gwen bareng anak kecil?" tanya Morgan lagi dan Natta menggeleng.

-afterdivorce-

Gwen memperhatikan Belle yang sedang menyusun puzzle bersama Vincent, kedua orang itu tampak sangat akrab.

Sebelum Gwen dan Belle pergi ke Indonesia, Vincent sendiri selalu menyempatkan diri untuk menemui Gwen dan Belle dengan cara laki-laki itu pergi langsung ke Paris sehingga kedekatan Vincent dan Belle sudah tercipta dari jauh-jauh hari.

Lantaran sangat dekat dengan Vincent, tidak heran jika Belle pernah melontarkan pernyataan di mana anak itu ingin Vincent menjadi ayahnya dan Gwen menanggapinya hanya dengan tawa.

Dibandingkan meminta Vincent untuk menjadi ayah, Belle lebih sering mengatakan jika anak itu ingin bertemu dengan ayahnya, hanya itu yang menjadi fokus Belle sekarang.

Gwen melangkah mendekati Belle dan Vincent sambil membawa piring yang berisi camilan yang ia buat sendiri. "Kalo lagi asyik main, enaknya sambil nyemil."

"Wah! Mami buat apa? Ini namanya apa?" tanya Belle sambil memperhatikan camilan yang sang ibu buat.

"Bola-bola ubi, enak lho." kata Gwen sambil tersenyum.

Belle mengambil satu bola ubi lalu ia masukkan ke mulut dan Belle langsung merasa ketagihan karena baru kali inilah Belle memakan bola-bola ubi.

"Enak!" Belle kembali mengambil bola ubi tetapi kali ini ia masukkan ke mulut Vincent. "Enak, 'kan, Uncle?"

Vincent mengangguk. "Mami emang pinter banget soal urusan buat sesuatu, apapun itu." kata Vincent sambil menatap Gwen dan Gwen tertawa mendengarnya.

-afterdivorce-

Morgan baru saja mengantar Aiko ke bandara dan sedang dalam perjalanan pulang, mobil yang dibawa oleh supir berhenti karena lampu merah baru saja menyala. Morgan mengedarkan pandangan ke sekeliling dan matanya sedang tertuju pada seorang anak perempuan yang sedang berjalan di trotoar bersama ibu anak itu.

Morgan pun langsung teringat dengan anak perempuan yang ia lihat dari CCTV. Morgan menatap jam tangannya yang menunjukkan pukul 13:30 siang, bukannya meminta supir untuk mengantarnya pulang, Morgan meminta supir untuk mengantarkannya ke apartemen Gwen.

Saat dalam perjalanan menuju apartemen Gwen, jantung Morgan langsung berdegup kencang, tangannya terasa panas dingin. Morgan menghela napas sambil mengusap wajahnya saat satu kenyataan tiba-tiba saja terbesit di kepala Morgan.

Anak itu adalah anaknya.

Morgan memejamkan mata dan seketika bingung harus bagaimana. Merasa mobil berhenti, Morgan membuka matanya di mana ternyata ia sudah sampai. Morgan masih berada di dalam mobil karena supir sedang mencari tempat untuk memarkirkan mobil.

"Kita sudah sampai, Pak." kata sang supir sambil menoleh ke belakang.

Morgan mengangguk lalu mengambil ponselnya yang tergeletak begitu saja di jok kemudian keluar dari mobil. Morgan sudah berada di dalam lift menuju apartemen Gwen, kepalanya sedikit menunduk seraya satu tangan laki-laki itu mengusap-usap lehernya.

Morgan melangkah keluar dari lift saat pintu terbuka dan tak lama, ia sudah berada di depan pintu apartemen Gwen. Morgan menghela napas sambil memejamkan mata, dengan ragu-ragu, Morgan menekan bel sebanyak satu kali dan terkesiap saat pintu mulai terbuka.

Tubuh Morgan terasa lemas setelah pintu dibuka oleh anak kecil yang ia lihat dari rekaman CCTV, dari CCTV, Morgan tidak bisa melihat wajah anak itu dengan jelas tapi kini, Morgan dapat melihatnya dengan sangat jelas.

Yang membuat tubuh Morgan terasa lemas adalah, wajah anak itu sangat mirip dengannya.

afterdivorce

Qotd: gimana kalo Morgan nggak mau percaya?

After Divorce [COMPLETED]Where stories live. Discover now