After Divorce-15

59.7K 5.5K 488
                                    

"Apa kamu bakal kasih tau ke Aiko soal Belle?" tanya Gwen setelah mereka selesai sarapan.

"Mau nggak mau, gue emang harus kasih tau Aiko."

Gwen diam sejenak seraya menatap piring sarapannya lalu kembali bersuara. "Menurut kamu, Aiko mau nerima Belle?"

Kali ini Morgan yang diam, sejujurnya Morgan tidak yakin jika Aiko bisa menerima Belle, apalagi setelah melihat perubahan sikap Aiko semenjak mereka resmi menjadi suami istri.

"Pasti nerima lah. Lagian mau gimana lagi? Belle jelas-jelas anak gue."

"Belle agak susah deket sama orang baru dan kalo bisa langsung deket, tergantung gimana respon orang itu ke Belle. Kalo Aiko bisa langsung ramah ke Belle, mungkin Belle bisa deket sama Aiko. Tapi kalo Belle ngerasa orang itu nggak baik, Belle bakal terus ngehindar." kata Gwen.

Morgan diam.

"Aku nggak ada maksud apa-apa, tapi aku mau nanya. Aiko perempuan yang baik menurut kamu?"

Morgan masih diam karena ada rasa ragu untuk menjawab pertanyaan Gwen barusan. Menurut Morgan, Aiko adalah perempuan yang baik, tapi itu dulu, sebelum mereka menjalin hubungan dan menikah. Setelah menikah, Morgan merasa sikap Aiko yang sebenarnya baru saja terlihat, di mana perempuan itu tidak sebaik yang Morgan kira mengingat bagaimana Aiko tidak menjalani kewajiban sebagai seorang istri yang seharusnya.

"Aku cuma takut kalo seandainya Aiko nggak suka sama Belle karena Belle anak kita, Aiko juga keliatan nggak suka sama aku."

Morgan mengambil tisu. "Soal Aiko perempuan yang baik atau enggak, cukup gue yang tau. Kalo lo khawatir soal Belle kalo seandainya ketemu sama Aiko, gue jamin Belle bakal baik-baik."

Gwen tersenyum dan sedikit memajukan tubuhnya. "Kamu baru aja ketemu sama Belle, anak kita, selama enam tahun aku rawat dan besarin Belle tanpa ada bantuan kamu. Jadi sekarang, aku mau kamu ikut turun tangan untuk rawat juga lindungi Belle dari orang-orang yang nggak suka sama Belle, siapapun itu. Aku harap kamu bisa prioritasin Belle sekali-sekali karena selama sembilan bulan di perut aku, umur Belle udah enam tahun, Belle tumbuh tanpa sosok ayah."

Morgan tidak memberikan respon apa-apa. Gwen beranjak dari kursi lalu mengambil piring kotor miliknya dan milik Morgan untuk ia cuci.

-afterdivorce-

Morgan keluar dari mobil seraya memakai tanda pengenal yang ia kalungkan di leher yang wajib dipakai oleh para orang tua saat menjemput anak mereka. Morgan masuk ke gedung sekolah sambil mencari-cari Belle di mana ia sadar jika para ibu-ibu yang ada di sekitarnya sedang memperhatikannya.

"Jemput adiknya mungkin." kata seorang wanita pada sang teman dan Morgan dapat mendengarnya saat melewati dua wanita itu.

"Daddy!" Belle berlari dengan wajah sumringah ke arah Morgan. Karena panggilan Belle terhadap Morgan, Morgan kian menjadi pusat perhatikan para orang tua karena menurut mereka, Morgan masih muda untuk memiliki anak sebesar Belle.

Morgan mengulurkan satu tangan dan saat Belle sudah mendekat, Morgan mengambil tas ransel dan botol minum Belle yang laki-laki itu gantungkan di bahu kanannya.

"Gimana hari pertama di sekolah baru?" tanya Morgan sambil menggenggam tangan Belle.

"Seru! Belle langsung punya temen baru, ada banyak."

Morgan mengangguk-anggukan kepala mendengarnya. "Kita pergi ketemu temen-temen daddy dulu, ya?"

"Tapi kalo lunch harus bareng mami, ya?" tanya Belle balik sambil mendongak untuk menatap Morgan.

After Divorce [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang