Fingertip 19

172 24 7
                                    

Baca Author note ya sahabat. Selamat membaca~

"Jangan gugup," pesan Zion kepada Seylla yang saat ini sedang berada di sampingnya.

"Bagaimana aku tidak gugup? Hari ini aku akan bertemu dengan seorang Duke yang sangat berpengaruh di Kerajaan ini," jawab Seylla membalas perkataan Zion.

Tak lama kemudian mereka sampai di tempat tujuan. Zion dan Seylla memberikan salam kepada seorang lelaki tampan yang berada di depan mereka saat ini.

"Yo! Sudah lama kita tidak bertemu, kawan," sapa lelaki itu kepada Zion. Sementara itu, Zion hanya membalasnya dengan membungkukkan badannya dengan sopan.

"Hah, tak kusangka kau masih saja sungkan-sungkan begitu saat sudah menjadi seorang Duke," omel lelaki itu tak suka dengan sikap formal temannya.

"Kau adalah seniorku."

"Meski begitu, kita ini teman, bukan?"

Zion memilih untuk tidak menanggapi ucapan temannya yang satu itu. Ia menoleh ke arah Seylla yang kini merona melihat lelaki di depan mereka itu.

"Dia Seylln, putri dari wilayah Gouse," kata Zion memperkenalkan Seylla.

Seylla segera membungkuk dengan sopan, diikuti oleh lelaki di depannya. "S-salam kenal duke Derfn. Saya Seylla, dari wilayah Gouse. Senang bertemu dengan anda," ujar Seylla malu malu.

*

*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*

Lyra membawa Seylla ke tempat yang cukup sepi, namun masih bisa terlihat oleh suami mereka yang berada di aula.

Lyra memandang Seylla masih dengan tatapan berkaca kaca. Perasaannya masih tak bisa dijabarkan. Oleh karena itu, tanpa keraguan lagi, Lyra kembali memeluk Seylla dengan perasaan bahagia yang ia punya.

"Eunha unnie!" gumam Lyra penuh sayang. Saat ini, hanya ia yang tau betapa rindunya dia dengan teman temannya dulu. Dan bertemu dengan salah satu dari mereka pun sangat membahagiakan bagi Lyra.

"Kau boleh memelukku, tapi... namaku bukan Eunha unnie tau!" balas Seylla dengan suara imutnya.

Mendengar suaranya lagi, Lyra cengengesan sembari melepas pelukan mereka.

Tanpa aba aba, Lyra menyodorkan tangannya dengan senyuman tulusnya yang menyejukkan. "Halo, aku Flyra. Salam kenal!"

Seylla menatap juluran tangan Lyra dengan mata yang berbinar binar.

Sebenarnya ia masih ragu kalau Lyra, yang merupakan Istri dari mantan sahabat yang telah mengkhianatinya dulu, akan sebaik ini kepadanya.

Lyra yang melihat keraguan di mata wanita yang berada di depannya ini, dengan tak sabaran meletakkan tangan Seylla untuk berjabat tangan.

FINGERTIP✅Where stories live. Discover now