END

135 18 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen hyungg ^.^.^

Selamat membaca~

"Hei! Berhenti bercanda!" Lyra berusaha memukul Flyra, sementara Flyra pura pura kesakitan sembari tertawa.

"Sudah sudah. Aku akan memberitahukannya kepadamu sekarang."

"Jadi, orang yang menarikmu ke sini memang aku. Awalnya, aku bertemu dengan seorang kenalanku yang kebetulan seorang penyihir. Aku meminta bantuannya untuk menemukan seseorang yang bisa menarik perhatian Zion untukku, dan orang beruntung itu adalah kau," jelas Flyra sesingkat singkatnya.

Lyra terdiam memikirkan sesuatu. "Jadi... apakah kecelakaan yang aku alami sebelum berpindah ke tubuhmu... apakah itu ulahmu?" tanya Lyra hati hati.

Flyra mendelik sembari menggelengkan kepalanya kuat. "Tidak! Tentu saja tidak. Kami hanya membawamu kemari. Kami tidak mempunyai kekuatan untuk merubah takdirmu," jelas Flyra lagi, membuat Lyra menjadi lega.

"Syukurlah, kukira itu ulahmu." Lyra tertawa keras, membuat telinga Flyra berdengung, namun ikut tertawa juga.

"Jadi Lyra, apakah kau ingin kembali ke duniamu lagi?"

Lyra menghentikan tawanya ketika mendengar perkataan Flyra barusan. "Apa?"

"Apa aku bisa kembali? Maksudku... bukankah aku sudah mati?" tanya Lyra tergagap.

"Tidak. Kau belum mati kok," jawab Flyra santai, membuat Lyra melongo tak percaya.

"Jadi aku belum mati?" tanya Lyra memastikan, dan Flyra menangguk enteng.

Dalam hatinya, Lyra sangat gembira saat mengetahui bahwa dirinya belum meninggal. Namun jauh di dalam lubuk hatinya, dirinya tak tega untuk meninggalkan Zion sendirian.

"Flyra," panggil lyra pelan. Flyra berdehem sebagai jawaban.

"Aku ingin jujur. Sebenarnya aku dan Zion... kami saling mencintai," ucap Lyra mengaku, sembari berusaha untuk menutupi wajahnya, walaupun tidak bisa.

Flyra tampak tidak terkejut dengan pernyataan Lyra. Tanpa di duga, dirinya malah tertawa menanggapi pernyataan Lyra kepadanya yang tampak menggelikan di telingannya.

"Woi kenapa kau tertawa? Aku ini serius loh. Apa kau tidak percaya?" tanya Lyra heran.

Flyra berusaha menghentikan tawanya, kemudian menjawab pertanyaan Lyra dengan santainya. "Aku sudah tau kok, dan aku baik baik saja dengan itu. Aku sadar kalau membawamu ke duniaku itu saja sudah salah, dan aku ingin memperbaiki kesalahanku dengan membawamu kembali ke dunia aslimu."

Terjadi keheningan di antara mereka berdua. Baik Flyra maupun Lyra, mereka berdua tidak bersuara sama sekali.

"Oh iya. Aku sudah tidak bisa berganti tubuh lagi. Kecuali jika jiwamu hilang dari tubuhku," aku Flyra jujur. Dirinya ingin menyelesaikan masalah secepat mungkin.

"Bagaimana caranya?" ucap Lyra pasrah. Dirinya juga tak tega untuk melihat Flyra tidak bisa menempati tubuhnya sendiri selama ini.

Namun tanpa memberikan sebuah jawaban, Lyra melihat Flyra yang perlahan menghilang, seolah ditelan oleh cahaya terang yang menyilaukan.

Lyra pun terbangun dari mimpinya. Dirinya mencoba untuk bangun, namun pinggangnya terlalu sakit untuk digerakkan.
Lyra menengok pria yang masih tidur di sampingnya dengan tatapan penuh sayang.

Karena tak bisa beranjak dari tempat tidur, Lyra pun memutuskan untuk tidur lagi sembari memeluk pria yang berada di sampingnya itu.

*
*
*

FINGERTIP✅Where stories live. Discover now