𝓢𝓮𝓹𝓮𝓷𝓰𝓰𝓪𝓵 𝓒𝓾𝓹𝓵𝓲𝓴𝓪𝓷 𝓜𝓪𝓼𝓪 𝓛𝓪𝓵𝓾 (2)

93 18 2
                                    

Beberapa hari setelah Flyra mengatakan bahwa dirinya ingin menikah dengan Zion, Duke Kerwin segera memanggil Zion ke ruangannya dan mendiskusikan rencana pernikahan.

"Aku menghargai keputusanmu, duke Kerwin. Tapi maaf, aku tidak bisa menerimanya," jawab Zion dengan tegas.

Walaupun begitu, Duke Kerwin tetap tersenyum seolah menunggu Zion yang bisa saja berubah pikirannya.

"Kenapa? Apakah ada yang kurang dari anakku?" tanya Duke Kerwin tanpa keraguan. Namun, Zion malah terkekeh pelan menanggapi.

"Tentu saja, putri Flyra sangat sempurna. Namun saat ini, aku mempunyai seorang gadis yang aku sukai," jawab Zion tenang.

Dan kini, giliran Duke Kerwin yang terkekeh pelan mendengar omongannya.
"Putri Seylla, bukan? Jangan lupakan bahwa wilayah Gouse berada dibawah kekuasaanku."

Zion tampak terkejut sesaat, namun ia menyembunyikan ekspresinya dengan baik. Ia telah melupakan satu hal yang begitu penting darinya.

Sementara itu, Duke Kerwin masih tersenyum, menunggu jawaban dari Zion.

"Bagaimana? Apakah kau berubah pikiran?" tanya Duke Kerwin sekali lagi.

Tangan Zion mengepal kuat dibawah sana. Walaupun begitu, ia masih tetap bisa mengontrol emosi di wajahnya dengan baik. "Aku mempunyai syarat."

Duke Kerwin tampak tertarik dengan hal itu. Ia pun menjawab, "Apa itu?"

Skak!

Zion tertawa dalam hatinya, merutuki kebodohan Duke Kerwin dan obsesinya terhadap anaknya.

"Bagaimana jika kita melakukan pernikahan kontrak? Jaminannya adalah semua wilayah yang kau pegang akan menjadi milikku saat kau berumur lima puluh tahun."

"Baiklah, aku setuju. Dua belas tahun mungkin cukup untuk membuat Flyra bosan denganmu. Tapi aku juga mempunyai syarat. Jika kau melanggar kontrak sebelum batas waktu yang sudah ditentukan, maka akulah yang akan mengambil semua wilayahmu, duke Zion."

Zion menggangguk semangat. "Baiklah, kurasa dua belas tahun cukup cepat jika dilalui oleh seorang Ksatria sepertiku," balasnya tak mau kalah.

"Ah, aku masih punya satu pertanyaan untukmu. Jika Flyra bisa membuatmu menyukainya, apa yang akan kau lakukan?"

"Kita batalkan kontrak kita. Tapi itu tidak akan pernah terjadi, Duke Kerwin."

Maka setelah percakapan tersebut, keduanya menandatangani surat perjanjian resmi yang sudah dipertimbangkan oleh keduanya.

*

*

*

"Surat dari siapa itu?"

Flyra yang kebetulan sedang melintasi taman, melihat Arka-kepala prajurit Zion- yang membawa sebuah surat di tangannya.

Arka memberikan salam dan menjawab pertanyaan dari Flyra dengan baik.

"Surat dari duke Derfn? Biar aku buka," suruhnya sembari menyodorkan tangannya.

Arka terkejut saat melihat sodoran tangan Flyra yang terlalu tiba tiba.
"T-tapi Putri, ini adalah surat undangan pernikahan sekaligus surat pribadi dari nona Seylla," jawab Arka.

"Berikan sajalah! Aku ini calon Istri majikanmu loh!" ancam Flyra murka.

Pada akhirnya, Arka tak bisa berbuat apa apa. Ia menyerahkan surat tersebut yang langsung Flyra baca.

'Zion menyukai Seylla? Itu tidak mungkin!' batin Flyra tidak terima.

Selesai membaca surat itu, Flyra langsung menyobeknya. Tatapan matanya berubah menjadi sangat dingin, bahkan lebih dingin dari sebelumnya.

FINGERTIP✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang