BAB 34-Zaro Luluh?

65.9K 8K 552
                                        

Di sini hujan guys ☔

Absen dulu kalian pembaca baru?
Pembaca lama?

༶•┈┈⛧┈♛

Ada yang berbeda di sekolah pagi ini ketika Zaro datang para murid rata-rata langsung menatapnya dengan tatapan bertanya dan seolah meminta penjelasan.

"Ada apa nih?" tanya Budi kepada siswa berambut keriting.

"Kana dari tadi nungguin Zaro sambil nangis," jawabnya.

"Oh," sahut Budi meliriknya yang tidak merespon.

Dia ingin berjalan tapi melihat Kana yang sedang menunduk membuatnya malas dan berputar arah, dia memilih untuk memutar arah meskipun jauh.

"Yang," panggil Kana berlari memeluknya.

Dengan kasar Zaro mendorong Kana. Dia jijik saat mengingat video panas mantan pacarnya ini. Air mata Kana semakin meleleh melihat respon Zaro yang tidak seperti biasa.

"Kamu kenapa? Aku ngelakuin salah sama kamu?" rengeknya menggoyangkan lengan Zaro.

"Gak sadar?"

Dengan polosnya Kana menggeleng. Dia merentangkan tangannya menghalangi Zaro. Sahabat Zaro tidak banyak berkomentar karena mereka ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh ketua Argos ini.

"Minggir lo," tegas Zaro.

Mereka yang mendengarnya langsung berseru, terutama kaum hawa yang tersenyum senang. Mereka sudah menduga pasti hubungan keduanya sedang tidak baik-baik saja.

"TAPI AKU GAK MAU PUTUS," jerit Kana.

Suara bisik-bisik terdengar menghantarkan harapan baru bagi mereka, mungkin para murid senang karena Putusnya KaZa maka tidak akan ada lagi yang membela Kana yang semena-mena tanpa sepengetahuan Zaro. Zaro mengibaskan lengannya tanda tidak ingin berbicara lebih jauh hatinya seperti muak melihat gadis ini.

"Zaro aku gak mau putus dari kamu!"

"Zaro, please kasih tahu aku kenapa kamu mutusin aku," pinta Kana menangis sesegukan.

"Aku sayang sama kamu. Aku selalu ada buat kamu, kamu kenapa mutusin aku?"

Kana berjongkok tubuhnya bergetar akibat menangis, wajah lugu itu sudah merah padam. Kana takut Zaro meninggalkannya dan membuang Kana, belum sempat Kana mendapatkan Zaro seutuhnya.

"Sayang, aku buat salah sama kamu? Tolong bicara sama aku, mungkin aku bisa perbaiki kesalahan aku," tuturnya memohon.

Zaro melihat Kana menangis dengan tersedu-sedu, mata yang biasanya berbinar kini telah redup. Gadis ini sangat kacau terlihat dari mata pandanya, pakaian Kana juga tidak rapi mungkin gadis ini terburu-buru datang ke sekolah.

Kana bersimpuh dihadapannya memegang erat kaki kiri Zaro. "Jika gini bisa buat kamu gak mutusin aku, aku siap."

Kana mendongkak menatap wajahnya yang mengeras dengan lengan mengepal, berbeda dengan yang ditampilkan hati Kana justru bersorak melihat Zaro yang seperti berusaha menahan diri untuk tidak memeluknya.

"Aku siap kasih segalanya buat kamu Zaro, aku benar-benar sayang dan tulus sama kamu. Kita udah ngelewatin suka dan duka bersama masa kamu putusin aku."

Sahabat Zaro yang melihatnya menguap malas terutama Budi yang sepertinya sudah mengantuk. Mereka malas melihat Zaro yang diam saja.

"Udahlah, Zaro tinggalin aja," celetuk Denis.

"DIEM DENIS, DIEM."

Budi menutup mulutnya pura-pura terkejut mendengarnya. "Rekor baru, Denis dimarahi sugar baby," kekeh Budi.

Zarocala Where stories live. Discover now