Selamat membaca😊
Ini baru awal yahh. Kenapa pendek? Karena aku ingin menjelaskan satu-persatu tokoh dalam cerita ini😊
༶•┈┈⛧┈♛
Cakra menatap Cala dengan sorot teduh. Ternyata sahabatnya ini sedari tadi tidak mendengarkan perkataannya. Dia mengikuti arah pandang sahabatnya lalu tersenyum sinis.
"Saran gue lo jauh-jauh dari dia."
"Kenapa?" tanya Cala tanpa menoleh ke arah Cakra, dia masih terus menatap ke bawah sana dengan sorot tidak bersahabat.
Sedangkan yang di bawah sana jantung Zaro serasa copot saat melihat orang yang dikenalnya. Zaro bahkan sampai mengucek matanya untuk memastikan bahwa yang berdiri di sebelah Cakra bukan hanya ilusi.
Dia bahkan sampai harus berpegangan pada Budi saking terkejutnya.
"Bud, itu si Cakra sama siapa?" tanya Zaro kepada Budi.
Pemuda yang di panggil Budi itu mendelik.
"Nama gue bukan Budi, tapi Bastian," protes Budi.
"Bacot!" ucap Gavin ngegas.
"Serius anjir itu yang sama si Cakra saha?" tanya Zaro.
Denis melihat ke atas, dia mengangguk paham.
"Dia murid baru. Kalau gak salah namanya Calais Galechka Dafna. Katanya pindahan dari Gayatri."
"Gila neh bodynya asoy, kulitnya bening kek air," ucap Budy semangat sambil membayangkan bagaimana lembutnya kulit Cala.
Budi sudah melihat dua murid baru itu bahkan dia sudah memperkenalkan diri pada Terra. Sedangkan pada Cala dia tidak berani. Insecure katanya.
"Sekelas sama pacar lo," celetuk Gavin.
Zaro merasakan akan mati sekarang. Bagaimana bisa istrinya itu sekolah di Garuda, di tambah sekelas dengan pacarnya pula. Bisa bahaya ini, dia harus melakukan sesuatu.
Tapi ada juga yang membuatnya bingung, kenapa Cala bisa kenal dengan Cakra Gerald. Cakra juga sahabatnya tapi dia jarang berkumpul dengan mereka. Cakra lebih senang menyendiri dan tidak suka bersosialisasi dengan siapapun kecuali dengan Argos, itu pun kalau mendesak.
"Dia bajingan. Gak cocok sama lo," ucap Cakra tenang.
Cala menyunggingkan senyum sinisnya. "Bajingan, yah, Cakra?"
Cakra menganggukan kepalanya mantap. "Saran gue lo jauh-jauh deh," ucapnya.
"Jauh-jauh sama dia, Cakra?"
"Ah ... atau jauh-jauh dari dia, Gerald?" tanya Cala menatap Cakra dengan senyum mengejeknya.
Cakra menutup mulutnya lalu terkekeh kecil. "Cala, kenapa?"—Cakra memegang bahu Cala—"Sangat sulit membohongimu?"
"Kau berbohong kepada seorang pembohong," balas Cala tegas lalu pergi dari sana.
Cakra semakin tertawa keras melihat kepergian Cala. "Cala itu ... istimewa bukan?" gumamnya di dalam hati.
Cakra Gerald Januar, dia kira Cala tidak mengetahui siapa yang sejak tadi berbicara dengannya. Mungkin orang lain tidak akan sadar tapi Cala, dia sangat sadar kalau yang berbicara dengannya adalah Gerald bukan Cakra.
Mengenal Cakra sejak dulu membuatnya tahu. Mereka memiliki sifat yang sama. Jika Cakra fasif maka Gerald sedikit agresif.
Tapi satu yang pasti keduanya tidak segan-segan membunuh siapapun yang menganggu ketenangan Cala. Begitu pun Cala, dia tidak akan membiarkan siapapun menyentuh daerah teritorial dari Cakra Gerald Januar. Dia sangat menyayangi Cakra lebih dari apapun, karena Cakra, dia dan neneknya masih hidup.
Karena dia juga yang menyebabkan munculnya Gerald dalam diri Cakra. Karena dia yang terlalu lemah melawan jadi Cakra yang harus berkorban.
Terlalu banyak yang mengincar nyawanya karena dia putri tunggal Dafna tapi di samping itu juga dia tahu kalau banyak orang yang diam-diam melindunginya.
Tapi, dia tidak bisa mengandalkan orang lain bukan?
༶•┈┈⛧┈♛
Heh Readerss jangan lupa Vote yah😊😊😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Zarocala
HumorKamu gini Aku gitu Punya istri di usia muda apalagi saat dia masih SMA itu emang gak masalah bagi Zaro. Tapi jika istrinya modelan seperti Calais tentu itu adalah masalah yang sangat besar bagi Zaro. Ada saja kelakuan Cala yang bisa membuat orang ng...