Ayo Vote bestie😙
Agak sulit nulis part ini😭😭Cala menangis hingga mata Zaro terpejam. Zaro tidur dengan posisi terlentang di atasnya ada Cala.
Mata gadis itu terbuka karena dia hanya berpura-pura tidur saja, dengan pelan Cala bangkit dan pergi ke kamar mandi. Cala memakai dress di atas lutut dengan bahu yang terbuka.
Rambutnya terurai dengan ujung rambut yang bergelombang. Tidak lupa polesan makeup yang membuatnya terlihat cantik dan sedikit dewasa. Sebelum membuka pintu dia melirik Zaro yang masih tidur, aman menurutnya.
Cala membuka pintu tanpa menimbulkan suara.
"Mau kemana?"
"Club," sahut Cala tanpa menoleh.
Zaro menatap punggungnya tajam. "Ngapain?"
"Kepo," jawab Cala.
Pemuda itu berlari menahan pintu menatap Cala dari atas sampai bawah.
"Cantik gak?" tanya Cala tengil.
"Bajunya kek gitu," protes Zaro.
"Iyalah. Kan mau ke club."
Zaro berdedekap dada. "Ganti-ganti," perintahnya.
Melihat Cala berpakaian seperti ini membuat darahnya terasa panas, club malam itu bukan tempat yang baik, banyak laki-laki hidung belang dan hanya mencari selangkangan saja.
"Inituh baju paling sopan di sana."
Mata Zaro melotot. "Sopan apaan? Kagak!"
"Paha keliatan, belahan dada keliatan. Lo mau pamer?!" Zaro berseru tegas. Bagaimana pun Cala itu istrinya.
"Pamer apaan?"
"Body lo bagus, cantik lagi," jawab Zaro dengan mata yang menyala karena marah.
Dia memiringkan kepalanya ke kiri. "Akhirnya lo akui gue cantik tanpa diminta."
Mata yang memakai soflens berwarna biru itu menatap Zaro remeh.
"Pokoknya lo gak boleh pergi," tegas Zaro memeluk Cala erat.
Dia mendorong Zaro keras. "Diizinin atau pun nggak, gue bakal tetep pergi," tegas Cala.
Ada sesuatu yang harus dia lakukan di sana.
"Lo mau ngapain sih ke tempat itu?"
Cala tidak menjawab dan berusaha untuk menggeser Zaro agar bergeser dari pintu, sudah pukul sebelas malam dan dia harus pergi ke sana secepat mungkin agar tidak kemalaman. Melihat kegigihannya, Zaro memegang bahu Cala.
"Gue izinin lo pergi tapi gue ikut," ucap Zaro.
"Oke."
Zaro terus memegang lengannya. Zaro memakai topi dan jaket serta sepatu berwarna hitam. Mereka berdua turun, Zaro mengernyit ketika melihat Nenek Alya dan Frans ada di bawah tangga seperti menunggu mereka. Dalam hati Zaro tersenyum nenek itu pasti tidak akan mengizinkan Cala pergi.
"Nek, Cala tuh mau pergi ke club. Zaro udah larang," adu Zaro.
"Hati-hati," tutur Nenek Alya.
"HAH?" Zaro terkejut mendengarnya.
"Kalian mau ke club kan? Hati-hati, gak perlu takut, orang tua kamu sama Zoya udah pulang," jelas Nenek Alya tersenyum manis.
"Nenek izinin?" tanya Zaro tidak percaya.
Nenek Alya menggelengkan kepala. "Kenapa tidak," jawabnya melenggang pergi.
Zaro shock mendengarnya, nenek Alya begitu mudah memberikan izin untuk cucu perempuannya. Cala menarik Zaro keluar rumah diikuti Frans. Mobil merah itu dibawa olehnya, Zaro duduk di kursi sebelah Cala sedangkan Frans duduk di kursi penumpang.

YOU ARE READING
Zarocala
HumorKamu gini Aku gitu Punya istri di usia muda apalagi saat dia masih SMA itu emang gak masalah bagi Zaro. Tapi jika istrinya modelan seperti Calais tentu itu adalah masalah yang sangat besar bagi Zaro. Ada saja kelakuan Cala yang bisa membuat orang ng...