Adu Pedang

633 86 19
                                    

Wang Yibo meletakkan pedangnya ke atas meja. Min Yoongi yang menjadi lawan tanding Yibo untuk berlatih pedang, ikut memasukkan samurai miliknya ke dalam sarung.

Wang Yibo senang sekali berlatih pedang dengan Yoongi, sejak Yibo mulai jatuh dan ingin bangkit kembali. Yoongi melatih Yibo untuk membuang emosinya dengan mengayunkan pedangnya. Yoongi sangat menguasai ilmu pedang lama. Meski hidupnya hanya berakhir di toko serba ada. Ia tetap berlatih untuk memuaskan diri dan menyeimbangkan energi.

Yibo membekali dirinya dengan dua hal yang bisa membunuh seseorang. Tulisan dengan kritik yang tajam, dan pedang yang bisa menebas lawan.

Yibo bergegas memanggil Zhan yang sudah menutup pintu dari luar. Ia berteriak tunggu, tapi tak diindahkan.
Yoongi duduk di sofa, sambil menyilangkan kaki. Menikmati drama yang akan terjadi. Ia mengambil pedang Yibo yang masih ada di meja, dengan ujung runcing yang bisa melukai siapapun yang tidak hati-hati.

Pedang peninggalan ayah Yibo yang ia dapat dari temannya. Pedang ini dijaga sepenuh hati oleh Yibo seperti barang berharga. Meski Yibo tidak akur dengan sosok sang ayah. Namun, segala peninggalan dan petuah dari ayahnya, tetap Yibo pegang teguh hingga saat ini.

Xiao Zhan berdiri di antara pilar dan garis tepi ubin teras rumah Yibo. Ia terhenti oleh sentuhan tangan di bahunya.

"Aku sudah diberitahu Taehyung, kau akan datang kemari!"

Xiao Zhan tidak bergerak. Dua ajudan siaga di dalam mobil.

"Aku akan membantumu." Yibo dengan penuh keyakinan, mengucapkan kata yang memang menjadi tujuan Zhan mendatanginya.

Zhan berbalik, melihat Yibo dan matanya yang dipenuhi banyak rahasia dengan rasa ragu. Yibo tanpa berpikir banyak, menarik tangan Zhan untuk masuk ke dalam ruang tamu, tanpa disertai penolakan oleh sang pempilik tangan.

Yoongi baru selesai mengagumi pedang milik Wang Yibo. Ia melihat ke arah sepasang pemuda yang tidak berbicara, tapi aura sekitar penuh dengan tanda tanya.

"Sebaiknya aku pergi!" Yoongi meletakkan pedang Yibo kembali ke sarungnya. Ia mengambil pedangnya sendiri berikut kunci mobilnya untuk pergi.

"Tahan di situ, hyung!" seru Yibo, membuat Yoongi terpaku, dengan gagang pedang di tangan.

"Kenalkan, ini adalah calon senator dari partai Demokrasi yang pernah kuceritakan padamu!"

Yibo kembali menarik lengan Zhan untuk mendekati Yoongi. Sebelah alis Yoongi terangkat, dalam hati berkata 'sandiwara macam apa lagi ini'
Benar, Yoongi sedikit banyak pernah melihat Zhan di banner yang dipasang di pinggir jalan. Tetapi, mendengarkan cerita tentangnya secara personal dari Yibo, itu tidak ada. Yibo mengada-ada.

Yibo mengedipkan sebelah matanya pada Yoongi, sambil berkata, "Hadiah yang kucari tempo hari, itu untuknya." Yoongi seketika mengerti, seolah dua kabel yang tadinya tidak terkoneksi, kini mulai terhubung oleh kode yang dikirim Yibo.

"Oh iya, aku ingat!!" Yoongi tergelak, entah ada sesuatu apa yang lucu yang membuat gummy smile Yoongi semakin lebar.

Zhan merasa orang di depannya itu sangat aneh. Bagian mana yang terlihat lucu, dari seorang politikus yang setiap harinya hanya rapat dan rapat membahas visi misi, revolusi, demokrasi, emansipasi, birokrasi, dan banyak si si lainnya.

"Aku sangat ingat, waktu itu Yibo mencari hadiah untuk orang yang ingin dia taklukkan, tetapi aku tak tahu Yibo memilih hadiah apa. Aku hanya melihat rasa gugup di wajahnya saat bercerita tentangmu. Sepertinya ia ingin membuatmu puas!" Yoongi tertawa kembali, kali ini lebih keras dari yang tadi.

Setiap kata, setiap gelak tawa Yoongi membawa banyak tombak yang memukul harga diri Yibo dari berbagai sisi. Ia bahkan ingin lari saat ini, dan tak perlu melihat dan mendengar reaksi Zhan, atas perkataan Yoongi barusan.

Trap The SenatorWhere stories live. Discover now