10

22.9K 2K 27
                                    

Saat ini Vivi sedang berada di kantin sekolah bersama dengan kedua sahabatnya.

Saat sedang makan,tiba tiba suara pengumuman membuat Vivi terganggu.

"PENGUMUMAN! DIBERITAHUKAN KEPADA VIVINKA OLIVIA LEVRONKA KELAS SEBELAS IPA SATU (11 IPA 1) DI MOHON KEDATANGANNYA DI RUANG BK,SEKARANG!"ucap seseorang dari Mic.

Hal itu membuat para murid yang berada di kantin menolehkan kepalanya ke arah Vivi, begitupun dengan Vir,dkk. Arvan,dkk. Dan kedua sahabatnya.

Tanpa basa-basi Vivi langsung menuju ruang BK, bersyukurlah karena Vivi tak membanting makanannya yang masih banyak itu karena perintah dari seseorang tadi.

***

Kini Vivi sedang berada di ruang BK atau Bimbingan Konseling.

"Ada apa?"tanya Vivi To the point.
"Duduk dulu"titah guru BK yang bernama Bu Nani
Lalu,Vivi pun duduk di salah satu sofa.

"Jadi begini,saya akan membicarakan tentang masalah penyerangan sekolah kemarin"ujar Bu Nani
"Apa tidak ada yang lain?"tanya Vivi malas
"Tidak ada,ini penting!"tegas Bu Nani. Sedangkan Vivi,ia mengangguk seraya menyedot es teh miliknya yang terdapat di sebuah kantong plastik dengan dirinya yang menyender di sofa,dan jangan lupakan kaki kirinya yang diangkat di kaki kanannya.

"Vivi, turunkan kakimu"perintah Bu Nani
Dengan kesal,Vivi pun menurunkan kakinya. Sungguh bertele-tele sekali guru di depannya ini. Pikir Vivi.

"Jadi begini, penyerangan kemarin itu kenapa bisa terjadi dan banyak yang menyebutkan bahwa itu adalah ulah kamu. Memangnya apa yang kamu lakukan?"tanya Bu Nani

"Saya tidak melakukan apapun. Mereka saja mungkin yang tak terima karena penyerangan 3 hari yang lalu dengan Vir,dkk. Dan saya hanya membantu RD untuk tidak memberikan kekuasaan pada lawannya"ucap Vivi
"Tidak bisa begitu Vivi,kamu itu sudah membunuh banyak orang! Kamu itu seorang pelajar! Bukan pembunuh,jadi melakukan itu bukan tugas kamu! Kamu tidak ada urusannya dengan Red Diamond"tegas Bu Nina

"Saya akan memanggil kakak kamu"lanjut Bu Nina
"Silahkan!"singkat Vivi
Namun, sebelum Bu Nina memanggil Artha, Arthur, ataupun Sakha,Arvan,dkk. Duluan yang datang.

"Ada apa ini Bu?"yang Arvan
"Begini Tuan,saya akan menskors Vivi karena dia biang dari kerusuhan yang terjadi di sekolah hingga terjadi pertumpahan darah"Jelas Bu Nina
"Itu bukan salahnya"ucap Elvan

"Tapi Tuan,Vivi sudah melakukan kesalahan"kata Bu Nina kekeh
"Baiklah,kalau anda ingin menskorsnya tetapi anda harus siap kehilangan pekerjaan. Bahkan anda tidak akan di terima di sekolah manapun"ucap Arvan

Sedangkan guru itu pun,mulai berubah pikiran. Alhasil dia harus membatalkan skorsing pada Vivi karena dia tidak ingin kehilangan pekerjaan.

"B-baiklah tuan,saya tidak akan menskors Vivi"ucap guru itu.

***

Setelah pulang sekolah Vivi pun langsung pergi ke pantai untuk menikmati sunset.

"Vivi lagi apa ya disana?"tanya Vivi/Griz pada dirinya sendiri

Hari pun mulai malam,mau tak mau Vivi harus segera pulang ke rumah.

***

Terlihat Seorang gadis yang kini sedang mendapat amukan dari keluarganya dia adalah Vivi.

"KAMU ITU KENAPA KEMARIN PULANG MALAM HAH! MAU JADI APA KAMU! BERANGKAT PAGI,PULANG MALAM!"bentak Papa
"KAMU PASTI JADI JAL***.KEMARIN KAMU PULANG JAM 12 SAYA YAKIN KAMU PASTI MAIN DI CLUB!"bentak Mama

Plakkk

"Dasar anak tak tau di untung!"sentak Papa
"Sudah?"tanya Vivi dengan santai

"APA! MAU NGEBANTAH KAMU!"sarkas Papa
"Saya tidak akan membantah,tetapi saya akan melakukan apa yang anda lakukan tadi pada saya! Persetan dengan saya anak anda,saya tidak peduli! Bagi siapapun yang sudah berani melukai saya maka,ia harus mendapatkan balasannya. Tidak hanya orang lain,tetapi semuanya keluarga,teman, ataupun pacar!"tegas Vivi

Tiba tiba aura pun menjadi dingin dan mencekam.
Lalu,Vivi pun maju kedepan Papa.

"Tuan Atmadja Levronka,tadi anda melakukan ini bukan...

Plakk

Bagaimana rasanya? Sakit? Atau tidak? Ah ya... Mau di tambah lagi?"tanya Vivi menyeringai.

"BERANI SEKALI KAU PADA SUAMIKU! DIA INI PAPA KANDUNG KAMU!"bentak Mama
"GILA YA LO! DIA ITU PAPA LO!"bentak Sakha.

"Shutttt dia bukan Papa gue!"bentak Vivi penuh penekanan.

Lalu,ia pun berlalu pergi ke kamar.

***

Malam pun tiba, akhirnya Vivi turun kelantai dasar untuk makan malam. Tak ada pembicaraan di meja makan itu, yang ada hanya dentingan Sendok saja.

***

Kini Vivi pun sedang berada di ruang tamu.

Tiba tiba terdengar suara bel di pintu.

Dengan malas Vivi membukakan pintu itu.
Terlihat Vir,dkk. Dan Arvan,dkk.

"Artha, Arthur,sama Sakha ada?"tanya Eros
"Ada"jawab Vivi singkat. Lalu,mereka pun masuk kedalam.

Kemudian, datanglah 2A,dan Sakha dari tangga.
"Hai Bro!"sapa Artha
"Yuhuu"sahut Putra
"Heh,buatin minum sama makanan dong"pinta Sakha

"Apa gunanya pembantu?"tanya Vivi
"Ya gue maunya Lo"sentak Sakha
"Dih,Lo siapa? Gue paling gak suka namanya di suruh!"ucap Vivi penuh penekanan.

Alhasil,Sakha pun mengambil sendiri.

Saat mereka tengah bersantai,tiba tiba bel di pintu berbunyi.

Lalu,Vivi pun langsung membukanya.
Ternyata kurir pengantar pesanannya.

"Berapa pak?"tanya Vivi
"14 Milyar kak"Jawab kurir itu.
"Saya transfer ya pak"ucap Vivi. Kurir itupun mengangguk dan berlalu pergi. Sedangkan Vivi,ia masuk kedalam rumah dan berjalan ke ruang tamu lagi.




Good Morning All......




SMG,5 November 2021

TRANSMIGRATION OF GRIZ Where stories live. Discover now