26

16.6K 1.3K 14
                                    

"Ada apa ini?"tanya Orang tadi
"Maaf Nona Rissa, ada orang gila datang kesini"jawab Finda tanpa beban.

Rissa pun langsung melihat siapa yang di sebut oleh Finda. Ia sangat terkejut dengan kedatangan CEO perusahaan ini sekaligus sahabatnya.

Rissa langsung berlari menuju Vivi dan memeluknya.
"Hiks hiks... Gue kangen sama Lo"ucap Rissa
"Gue juga"singkat Vivi
"Ah Lo mah gak berubah"ucap Rissa.

"Gue bukan Spiderman kali"kata Vivi
"Hahaha, maksud gue Lo itu semakin tetap dingin"ujar Rissa.

"Apa yang sudah kamu lakukan Finda?"tanya Rissa
"Saya hanya mau mengusir perempuan penggoda ini Nona"jawab Finda
"Apa kau bilang? Siapa kau disini? Apa hak kamu mengusir seorang CEO"ucap Rissa.

Finda sangat terkejut dan mencoba menyangkal fakta.
"Ah m-mana mungkin, nona jangan ngaco deh. Kan CEO disini itu Tuan Arvan"ucap  Finda.

"Itu benar Finda"kata Arvan
"So, gimana? Gue gak suka kantor ini jadi tempat buat penggoda"ucap Vivi
"Kenapa bisa terima orang kayak dia?"tanya Vivi pada Rissa

"M-maaf Vi"ucap Rissa
"Huft..."
"Nona, saya mohon maafkan saya. Saya mohon jangan pecat saya, saya butuh pekerjaan untuk biaya sekolah adik saya"ujar Finda.

Vivi, tampak sedang berpikir. Apakah dirinya akan memecat Finda atau membiarkan dirinya tetap kerja disini?

"Oke, gue gak bakal pecat Lo. Asalkan Lo janji harus berubah, dari sikap Lo. Pakaian Lo, atau apapun hal buruk tentang Lo. Jabatan Lo juga gue turunin sebagai hukumannya.

Hari ini, Lo jadi OG di kantor ini. Kalau Lo gak mau, terserah aja Lo bisa keluar dari kantor ini tanpa pesangon"ujar Vivi

"Terima kasih Nona, saya janji akan berubah"ucap Finda
"Hm"dehm Vivi dan berlalu pergi bersama dengan keluarganya dan Sekertarisnya.

***

Kini Vivi sedang berada di ruangan yang cukup besar di kantor itu.

"Meeting jam berapa?"tanya Vivi
"Jam 2 kita meeting"jawab Rissa
"Siapa aja?"tanya Vivi

"Levronka Company, Casalindo Corp, Alister Group, Liandra's, Bratadikara Corp, Chalondra Company dan Deolindo Group"Jawab Rissa
"Huft... Banyak juga yah, males gue"keluh Vivi

"Jangan banyak mengeluh sayang"tegur Bunda
"Iya bun"ucap Vivi
"Ayah mau ikut meeting atau aku aja yang ikut?"tanya Arvan
"Kau sajalah, ayah lagi mau ngebucin sama Bunda kamu"ujar Ayah

"Gak inget umur. Udah tua pake acara bucin segala"cibir Vivi
"Hahaha, iri ya lo"ucap Ayah
"Apaan sih yah. Awas aja ya kalau buat Adek, pokoknya Vivi mah ogah"ujar Vivi

"Terserah kita dong, ya kan Bun"ucap Ayah
"Udahlah yah, kalian ini selalu aja berantem"kata Bunda
"Ayah duluan tuh"ucap Vivi
"Apa? Orang kamu duluan kok"ucap Ayah tak mau kalah.

"Ihh, ayah duluan loh"kata Vivi
"Kamu"
"Ayah"
"Kamu"
"Ayah"
"Kamu
"Ayahhhhhhhhhh"
"Kamuuuuuuuuuu"

"STOP!"teriak Bunda
Ia sudah jengah melihat anak perempuannya berdebat dengan suaminya.

"Ayah, Griz. Kalian ini ya, gak di rumah, gak di kantor, ributttt Mulu. Capek tau gak sih denger kalian ribut terus"omel Bunda
"Ya jangan di dengerin Bun"sahut Vivi dan Ayah

"Bunda punya telinga"ucap Bunda
"Terus?"beo Vivi dan ayah
"Tau lah"kesal Bunda dan merajuk.

"Sudah sudah, kalian ini ya. Berantem Mulu kerjaannya, lihat tuh udah jam berapa. 15 menit lagi kita itu bakal meeting. Eh kalian malah ribut Mulu"kini giliran Arvan yang mengomel.

***

Saat ini Arvan, Rissa, dan Vivi sudah berada di ruang meeting.

Tak lama pintu terbuka menampakkan beberapa kolega bisnis.

Namun, ada satu orang yang memakai masker berwarna hitam selain dirinya. Vivi tampak tau orang itu, namun dirinya juga lupa. Siapa orang itu?

"Selamat siang Nona"ucap para kolega bisnis.
"Siang"singkat Vivi.
Mereka pun mulai duduk, dan membahas tentang kerja sama.

Tetapi sedari tadi orang yang menggunakan masker hitam itu terus memandangi Vivi, bahkan sesekali tatapan mereka bertemu. Begitupun dengan CEO Levronka Company, yang tak lain adalah Papa.

Ia sedari tadi menatap Vivi, seolah ia mengenalnya.
"Mohon maaf tuan bermasker, dan tuan Atmadja. Bisakah kalian fokus dengan meeting kali ini?"seru Vivi
"Ah iya"sahut mereka berdua.

Aku merindukanmu sayang. Ucap salah satu di antar para kolega bisnis.

***

Setelah menjelaskan tentang kerja sama yang di jelaskan oleh Rissa selesai Vivi pun berdiri.

"Baik, keputusan saya sudah bulat yaitu menanam saham di perusahaan para tuan tuan sebesar 50%"tegas Vivi
"Baik Nona, senang bekerja sama dengan anda"ucap salah satu lelaki di sana yang tak lain adalah Daddy Vir.

"Ya"singkat Vivi, setelah berpamitan para kolega bisnis pun pergi.

***

Saat ini Vivi sedang berada di ruang meeting tadi bersama dengan Rissa. Kedua orang tuanya sudah pulang terlebih dahulu, begitupun dengan Arvan,dan Elvan.

"Ris, gue mau tanya. Tadi yang pakai masker siapa sih?"tanya Vivi
"Oh itu, dia CEO Deolindo Group. Katanya sih umur dia hampir sama kayak Lo, cuman beda bulan masih satu tahun kok"jawab Rissa
"Oh"singkat Vivi

"Vi, gue boleh gak sekolah di sekolahan Lo? Sama kayak Lo gitu. Gue kan langsung loncat ke dunia perkuliahan, belum rasain sekolah pakai putih abu-abu. Boleh gak?"tanya Rissa
"Mmmm terserah lo, tapi urusan kantor apa Lo bisa handle juga?"tanya Vivi

"Gue usahain gue bisa"jawab Rissa
"Ya udah boleh"ucap Vivi
"Makasih Vi"kata Rissa
Sedangkan Vivi, hanya membalas dengan deheman.

"Gue mau pulang dulu ya, besok gue jemput atau berangkat sendiri?"tanya Vivi
"Berarti gue besok udah bisa sekolah?"tanya balik Rissa
"Hm"dehem Vivi

"Yes..... Ok, gue mendingan Lo jemput aja. Lagian gue males naik mobil"ucap Rissa kegirangan
"Ya"singkat Vivi dan berlalu keluar dari ruang meeting.

Kini tujuannya adalah pulang ke mansion dan tidur.

TBC all.....

TRANSMIGRATION OF GRIZ Where stories live. Discover now